Kades Sonopatik Diduga Kuasai Anggaran DD untuk Mencari Keuntungan Pribadi

Kades Sonopatik Diduga Kuasai Anggaran DD untuk Mencari Keuntungan Pribadi
Jalan rabat beton yang terlihat retak-retak dan mengelupas 


Jawapes, NGANJUK - Dalam pelaksanaan proyek Dana Desa (DD) kepala desa di bantu oleh tim PTPKD, Pelaksana Kegiatan, PBJ (Pengadaan Barang Jasa) dan bendahara. Semua bekerja sesuai tupoksinya yang di jelaskan dalam Peraturan LKPP NO 12 tahun 2019 dan Peraturan Permendagri No. 20 Tahun 2018, TPK terdiri dari perangkat desa, lembaga masyarakat dan masyarakat desa.


Tapi lain yang dilakukan Kades Sonopatik, Kecamatan Brebek, Kabupaten Nganjuk, diduga menguasai anggaran serta pengadaan barang dan jasa untuk mencari keuntungan pribadi. Sehingga tupoksi tim pelaksana PBJ hanya sebagai formalitas. Dari penelusuran awak media Jawapes dan Ormas GMPI di lapangan, terdapat pembangunan jalan rabat beton yang sudah retak-retak serta pengelupasan di dasaran atas. 

 

Dari beberapa sumber yang ditemui media Jawapes pada hari Sabtu (5/11/2022) terkait anggaran ketahanan pangan, Bendahara Desa Sonopatik (Bayan Sumaji) menjelaskan, kalau untuk anggaran ketahanan pangan 20 persen tahun 2022, buat apa saya lupa. "Sampeyan@red Jawa (anda) tanya operator desa,” singkatnya.


Di waktu dan hari yang sama, awak media mendatangi rumah operator desa (Bayan Purwanto) dan mendapat informasi bahwa dia hanya bagian administrasi saja. "Soal pelaksana di lapangan ya Kasun Bambang," ucapnya.


Pada saat di tanya soal tim Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Purwanto menjawab, tim PBJ hanya formalitas, semua di handle Pak Kades Imam. "Soal honor tim PBJ memang diberikan, sedangkan untuk anggaran ketahanan pangan 20 persen untuk pembangunan jalan usaha tani rabat beton besar anggaran kurang lebih Rp180 juta, itupun ada sisa sekitar Rp1,2 juta. Sebaiknya sampeyan menemui Pak Kades biar lebih enak," jawabnya.


Di hari yang sama, awak media menemui Kepala Desa Imam di gubuk tani sambil santai dan menanyakan terkait jalan usaha tani rabat beton realisasi sekitar bulan April 2022 sudah retak-retak dan terkelupas. Setelah ditanya, Kades hanya menjawab "buatan Gusti Allah saja bisa rusak, apalagi buatan manusia". 


Kasun Bambang membenarkan bahwa dia hanya selaku pelaksana kegiatan, tapi kalau soal anggaran, dia tidak mengetahui. Semua dana yang bawa kepala desa. "Kalau butuh material, saya tinggal minta ke toko bangunan, setelah itu laporan ke Kades," jelas Bambang, Rabu (9/11/2022).


Kades Sonopatik Diduga Kuasai Anggaran DD untuk Mencari Keuntungan Pribadi 2


Kasun Bambang menambahkan bahwa rabat jalan beton volume L 2,5 x P 275, besar anggaran kurang lebih Rp180 juta. Karena harga satuan standart daerah ada kelebihan, supaya tidak mencolok, saya buat ada sisa anggaran.


"Oleh karena itu, secara administrasi yang saya laporkan, anggaran ada sisa Rp2,3 juta ke operator. "Itupun saya juga tidak tahu sisa uangnya, yang penting laporan saya ada sisa Rp2,3 juta, soal bangunan yang sudah retak atau sudah terkelupas, menurut saya material pasirnya yang kurang bagus," tambahnya. 


Setelah mendapat informasi dari Bambang, awak media kembali menemui operator desa untuk konfirmasi soal kebenaran berapa sisa anggaran jalan rabat beton yang benar. Ternyata diluar dugaan, pernyataan Bambang dengan operator desa jauh berbeda. 


“Maaf mas soal sisa anggaran jalan rabat waktu saya ngomong di rumah itu salah, tadi baru saya lihat di laptop yang benar kurang lebih Rp900 ribu," Bayan Purwanto.

 

Diharapkan dari pihak dinas terkait untuk mengevaluasi sistem kinerja dan laporan administrasi Dana Desa Sonopatik. (Tri


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama