Jawapes Probolinggo - Pagelaran Semipro ke-XI tahun 2019, didatangi ribuan warga membanjiri Stadion Bayuangga, Jumat (6/9/2019), dengan menampilkan berbagai kesenian dalam satu area.
Di panggung utama untuk pengunjung yang suka musik, di sisi utara ada Pertunjukan Rakyat (Pertura) Ludruk Rukun Damai Pimpinan cak Mukadi cs. Konsentrasi pengunjung pun terpecah sesuai dengan selera mereka. Karena dua hiburan ini punya segmentasi yang berbeda.
Sajian tampilan seni tari Glipang dibawakan pelajar SD Triwung Lor 1, dilanjutkan drama “Roro Anteng dan Joko Seger” oleh pelajar SMP Negeri 7 menghibur warga di panggung utama. Joko Widodo, guru SMP Negeri 7 yang datang malam itu mengatakan, Semipro tahun ini sangat bagus karena menggali potensi yang diminati anak-anak pelajar.
“Ke depan bisa lebih digali lagi karena ini kesempatan yang baik untuk anak-anak. Sebab mereka merasa diberi tempat untuk menunjukkan kreatifitasnya,” ujar Joko, yang memboyong 16 siswanya ikut dalam drama tersebut.
Grup musik beraliran etnik kontemporer besutan Camat Mayangan M. Abas, G-Kooper juga ikut memeriahkan panggung tersebut. Ditambah Pemkot Probolinggo all star dan Ruang Raya, musisi Kota Probolinggo yang sudah mengeluarkan sejumlah album.
Acara tersebut juga disaksikan Wawali Mochammad Soufis Subri, Ketua Semipro Gogol Sudjarwo, Staf Ahli Paeni, Asisten Administrasi Umum Budiono Wirawan, Kepala Diskominfo Aman Suryaman. Di tengah permainan musik, Wawali Subri bergeser untuk melihat Pertura yang saat itu, ludruk baru saja dimulai.
Pada kesempatan itu, Wawali Subri mendapat kesempatan untuk menyampaikan hal tentang sinergi pemerintah bersama seniman. Seniman akan selalu dibudayakan, dilestarikan sebagai ciri kesenian tradisional Kota Probolinggo .
“Kesenian tradisional memiliki banyak dimensi. Tidak hanya seni tapi ada budaya, edukasi sekaligus ekonomi untuk para seniman ini. Kami tidak bisa mengesampingkan seniman yang juga menjadi bagian dari warga Kota Probolinggo. Oleh karena itu, membangun kota juga harus membangun SDM dan infrastruktur dengan memelihara budaya kearifan lokal yang ada,” jelas pria yang ahli di bidang arsitektur ini.
Wawali berharap, masyarakat Kota Probolinggo beriringan dengan Pemerintah Kota Probolinggo memiliki pemikiran bersama. “Kota Probolinggo juga dibangun oleh kreator seniman. Selamat berkarya untuk seniman, tetap semangat, tetap istiqomah membangun Kota Probolinggo lebih baik,” pesannya untuk Mukadi dan seniman tradisional di Kota Probolinggo.
Saat awak media Jawapes dan MerdekaNews mewawancarai Walikota Probolinggo mengatakan, kegiatan Semipro tahun ini memang di buat beda dengan tahun yang lalu, sekarang ingin melibatkan pelajar yang mempuyai bakat baik itu di bidang tarik vokal maupun aktif kegiatan kesenian pelajar. "Ayo tampilkan bakat dan kemampuan pelajar untuk di tampilkan saat acara Semipro, tentunya setiap tahun pasti ada yang berbeda," tuturnya.
Kearifan lokal dengan kesenian ludruk harus selalu dijaga dan dilestarikan agar nantinya budaya asli Probolinggo tetap ada, eksis menghibur warga Probolinggo dan Pemkot Probolinggo lewat dinas Pariwisata akan selalu sinergis dengan semua kesenian yang harus di bantu dan dilestarikan sepanjang masa.
Maimunah, pengunjung yang hadir di stadion Bayuangga melihat serangkaian kegiatan Semipro, "seneng mas, acara e top habis, saya disini mulai pukul 18.00 petang, dan terbayarkan dengan berbagi hiburan yang memukau, tuturnya kepada awak media.(Eko/Adv)
View
Di panggung utama untuk pengunjung yang suka musik, di sisi utara ada Pertunjukan Rakyat (Pertura) Ludruk Rukun Damai Pimpinan cak Mukadi cs. Konsentrasi pengunjung pun terpecah sesuai dengan selera mereka. Karena dua hiburan ini punya segmentasi yang berbeda.
Sajian tampilan seni tari Glipang dibawakan pelajar SD Triwung Lor 1, dilanjutkan drama “Roro Anteng dan Joko Seger” oleh pelajar SMP Negeri 7 menghibur warga di panggung utama. Joko Widodo, guru SMP Negeri 7 yang datang malam itu mengatakan, Semipro tahun ini sangat bagus karena menggali potensi yang diminati anak-anak pelajar.
“Ke depan bisa lebih digali lagi karena ini kesempatan yang baik untuk anak-anak. Sebab mereka merasa diberi tempat untuk menunjukkan kreatifitasnya,” ujar Joko, yang memboyong 16 siswanya ikut dalam drama tersebut.
Grup musik beraliran etnik kontemporer besutan Camat Mayangan M. Abas, G-Kooper juga ikut memeriahkan panggung tersebut. Ditambah Pemkot Probolinggo all star dan Ruang Raya, musisi Kota Probolinggo yang sudah mengeluarkan sejumlah album.
Acara tersebut juga disaksikan Wawali Mochammad Soufis Subri, Ketua Semipro Gogol Sudjarwo, Staf Ahli Paeni, Asisten Administrasi Umum Budiono Wirawan, Kepala Diskominfo Aman Suryaman. Di tengah permainan musik, Wawali Subri bergeser untuk melihat Pertura yang saat itu, ludruk baru saja dimulai.
Pada kesempatan itu, Wawali Subri mendapat kesempatan untuk menyampaikan hal tentang sinergi pemerintah bersama seniman. Seniman akan selalu dibudayakan, dilestarikan sebagai ciri kesenian tradisional Kota Probolinggo .
“Kesenian tradisional memiliki banyak dimensi. Tidak hanya seni tapi ada budaya, edukasi sekaligus ekonomi untuk para seniman ini. Kami tidak bisa mengesampingkan seniman yang juga menjadi bagian dari warga Kota Probolinggo. Oleh karena itu, membangun kota juga harus membangun SDM dan infrastruktur dengan memelihara budaya kearifan lokal yang ada,” jelas pria yang ahli di bidang arsitektur ini.
Wawali berharap, masyarakat Kota Probolinggo beriringan dengan Pemerintah Kota Probolinggo memiliki pemikiran bersama. “Kota Probolinggo juga dibangun oleh kreator seniman. Selamat berkarya untuk seniman, tetap semangat, tetap istiqomah membangun Kota Probolinggo lebih baik,” pesannya untuk Mukadi dan seniman tradisional di Kota Probolinggo.
Saat awak media Jawapes dan MerdekaNews mewawancarai Walikota Probolinggo mengatakan, kegiatan Semipro tahun ini memang di buat beda dengan tahun yang lalu, sekarang ingin melibatkan pelajar yang mempuyai bakat baik itu di bidang tarik vokal maupun aktif kegiatan kesenian pelajar. "Ayo tampilkan bakat dan kemampuan pelajar untuk di tampilkan saat acara Semipro, tentunya setiap tahun pasti ada yang berbeda," tuturnya.
Kearifan lokal dengan kesenian ludruk harus selalu dijaga dan dilestarikan agar nantinya budaya asli Probolinggo tetap ada, eksis menghibur warga Probolinggo dan Pemkot Probolinggo lewat dinas Pariwisata akan selalu sinergis dengan semua kesenian yang harus di bantu dan dilestarikan sepanjang masa.
Maimunah, pengunjung yang hadir di stadion Bayuangga melihat serangkaian kegiatan Semipro, "seneng mas, acara e top habis, saya disini mulai pukul 18.00 petang, dan terbayarkan dengan berbagi hiburan yang memukau, tuturnya kepada awak media.(Eko/Adv)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments