Warga Dusun Ngaglik Desa Kedungadem Memperingati  17 Agustus 1945

Jawapes Bojonegoro -

 Pada Hari Kamis Malam Jum 'at (05/09/2019) Warga Dusun Ngaglik Desa  Kedungadem Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur sedang Memeringati  17 Agustus, 1945  Indonesia selalu memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Acara selanjutnya   dengan  Reog Singo Guntur Bawono dari Desa  Tegal Kodo Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro Pimpinan bapak Cipto Waluyo dari Desa Tegal  kodo Kec.sukosewu Bojonegoro jawa timur warga Dusun ngaglik Desa kedungadem  rasa suka cita mendatangi rumah atau pendopo bapak  H Lamidi Jimat di langsungkannya hiburan  Reog  Singo Guntur Bawono

Acara Reog Singo Guntur Bahwono warga Dusun ngaglik Desa  kedungadem yang kerja di perantahuan menyempatkan pulang kampung untuk memeriyakan acara yang di laksanakan setahun sekali atau tempatnya bulan suro, acara  Reog juga

Dalam acara tersebut turut hadir Bapak Kepala Desa Kedungadem Bapak Agus Hari Purwanto   Muspika kedungadem, polsek Kedungadem, Koramil Kedungadem dan juga dari Rt/Rw, linmas, tokoh agama, tokoh, masyarakat dan ratusan Warga

Namun siapa sangaka, sebagian  yang digelar setiap tahunnya tersebut memiliki filosofi dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Sayangnya tak banyak masyarakat yang tau darimana asal dan tokoh yang mempelopori perayaan 17 Agustus 1945 tersebut.

 Memaparkan makna dari beberapa 17 Agustus 1945 ke 74 tahun, seperti dilansir dari beberapa sumber. Simak makna
 ini sangat populer hingga tak ada satupun yang tak mengenalnya. Hampir disetiap wilayah hingga pelosok daerah di Indonesia

Sejarah dari  ini adalah pada zaman pendudukan Jepang, penduduk Indonesia sangat miskin sampai-sampai tak sanggup untuk membeli sandang. Maka, untuk bisa berpakaian masyarakat kala itu menjadikan karung goni sebagai alternatif.

Karung goni memang sangat populer pada masa penjajahan. Karena hanya barang ini saja yang sangat mudah ditemukan dan dimiliki masyarakat Indonesia kala  hampir tak pernah tempo dalam perayaan 17 Agustus 1945 Karena kepulerannya, Hiburan Reog  ini juga sering dilaksanakan saat momen-momen yang  penting  memeringati 17 agustus 1945

Nah, pada kali ini digambarkan sejarah masa penjajahan yang sangat sulit. Memang, pada masa penjajahan masyarakat indonesia memang susah dalam hal memenuhi kebutuhan pangan. Jadi, makna sejarah yang terkandung dalam ini, sangatlah menyentuh," pungkasnya.(Gik/Bud)
Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan