Jawapes, SIDOARJO - Suasana pagi di Desa Gagangkepuhsari, Kecamatan Balongbendo, dipenuhi energi positif dan kekompakan warga. Lebih dari seratus masyarakat bersama jajaran Forkopimka Balongbendo turun langsung dalam Apel Kerja Bhakti Kesiapsiagaan Bencana Banjir, sebuah langkah konkret untuk melindungi desa dari ancaman banjir di musim penghujan. Kegiatan ini dipimpin oleh Danramil 0816-10/Balongbendo, Kapten Inf Hendro Sugiono, S.H, Jumat (28/11/2025).
Sejak pukul 07.00 WIB, halaman Balai Desa Gagangkepuhsari menjadi pusat konsolidasi. Dalam apel yang penuh kedisiplinan dan suasana keakraban tersebut, Danramil menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat demi keselamatan bersama. Setelah apel dan pembagian sektor, seluruh peserta bergerak serempak menuju Anak Sungai Avour Kedung Uling, titik rawan penyumbatan yang menjadi fokus pembersihan sepanjang ±300 meter.
Warga dan aparat mulai melakukan pembersihan irigasi. Dengan peralatan seadanya, cangkul, sabit, karung, dan linggis. Mereka mengangkat sedimentasi lumpur, sampah plastik, ranting, serta gulma yang menyumbat aliran air. Antusiasme warga dan sinergi antar instansi membuat proses pembersihan berlangsung efektif.
Aliran Anak Sungai Avour Kedung Uling tampak jauh lebih lancar. Lubang-lubang irigasi yang sebelumnya tertutup sedimen kini terbuka kembali, memberikan harapan bahwa banjir dapat diminimalkan ketika curah hujan meningkat. Pesan Humanis Danramil: Keselamatan Adalah Tanggung Jawab Bersama.
Dalam kesempatan tersebut, Kapten Inf Hendro Sugiono, S.H. menyampaikan pesan bahwa kerja bhakti ini bukan sekadar membersihkan irigasi, tetapi menjaga keselamatan kita semua. Pencegahan adalah kunci, dan hari ini kita membuktikan bahwa gotong royong adalah kekuatan terbesar desa kita.
Danramil menegaskan bahwa TNI selalu hadir bersama masyarakat dalam menghadapi persoalan kemanusiaan, terutama bencana alam yang membutuhkan aksi cepat dan terkoordinasi. Dampak Positif: Fisik, Sosial, dan Kesiapsiagaan.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa Desa Gagangkepuhsari tidak tinggal diam menghadapi potensi bencana. Sinergi Forkopimka, TNI–Polri, perangkat desa, dan masyarakat mengukuhkan bahwa kekuatan desa terletak pada kebersamaan.
Melalui kerja bhakti ini, masyarakat tidak hanya membersihkan saluran air, tetapi juga menegaskan komitmen kolektif untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman, sehat, dan siap menghadapi dinamika alam. Semangat gotong royong yang ditunjukkan hari ini menjadi modal sosial penting menuju desa yang semakin tangguh, bersatu, dan berdaya menghadapi musim penghujan.(Tyaz)
View

Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments