Jawapes, SIDOARJO - Di Balai Desa Krembangan, Kecamatan Taman, Sidoarjo, terasa spesial dengan getaran semangat gotong royong yang begitu nyata. Ratusan warga, mulai dari tokoh masyarakat, anggota PKK, hingga aktivis lingkungan, berkumpul dalam satu agenda penting: melestarikan sungai sebagai urat nadi kehidupan desa. Momen ini merupakan bagian dari kegiatan GEMA APP ACTION LEARNING (Gerakan Edukasi Masyarakat Dalam Pengendalian Pencemaran Air) yang diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur.
Acara edukatif yang penuh antusiasme ini juga diperkuat oleh kehadiran TNI, di mana Sertu Karsan, Babinsa Desa Krembangan dari Koramil 0816/14 Taman, turut serta mendampingi sekaligus memonitoring seluruh rangkaian kegiatan, Jumat (28/11/2025). Kehadiran Babinsa ini menunjukkan komitmen aparat kewilayahan untuk tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjadi pionir dalam pelestarian alam.
"Kebersihan sungai adalah warisan berharga untuk generasi mendatang. Kami TNI hadir untuk mendampingi warga tidak hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga dalam merawat lingkungan agar tetap sehat dan layak dihuni. Ini adalah tugas kemanusiaan dan kebangsaan," ujar Sertu Karsan dengan penuh keyakinan dalam sesi edukasi.
Kegiatan ini menjadi cerminan sinergi yang luar biasa dari berbagai elemen. Mulai dari pimpinan desa, instansi pemerintah provinsi, hingga organisasi nirlaba dan pegiat sampah. Kehadiran multi-pihak ini menggarisbawahi bahwa isu pencemaran air merupakan tanggung jawab kolektif yang harus diatasi dengan semangat kebersamaan.
Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB ini berjalan lancar dengan serangkaian kegiatan yang padat makna. Selain sambutan dari Kepala Desa dan DLH Jatim, momen simbolis berupa penyerahan bibit tanaman hortikultura menegaskan komitmen desa terhadap penghijauan bantaran sungai.
Dalam sesi edukasi, Sertu Karsan menyampaikan poin-poin krusial yang mengedepankan tindakan preventif dan pemberdayaan masyarakat, yaitu: Pengendalian Sumber Pencemaran: Mencegah sampah anorganik dan limbah domestik masuk ke saluran air, yang merupakan biang keladi kerusakan ekosistem sungai. Optimalisasi Bank Sampah: Mengajak warga menjadikan bank sampah sebagai solusi cerdas pengelolaan limbah yang sekaligus menghasilkan nilai ekonomi bagi keluarga. Peran Krusial Keluarga: Mendorong kader PKK dan ibu rumah tangga sebagai agen perubahan pertama dalam memilah sampah di tingkat terkecil, yaitu rumah tangga.
Sementara itu, materi dari Sungai Watch memberikan pemahaman praktis tentang cara mendeteksi polusi air. Narasumber dari Bank Sampah menyajikan mekanisme yang memberdayakan menjelaskan bagaimana sampah yang terpilah bisa ditabung, ditimbang, dan dikonversi menjadi rupiah, yang secara signifikan mendukung ketahanan ekonomi warga.
Aktivitas GEMA APP ini diharapkan membawa dampak transformatif bagi lingkungan Desa Krembangan. Target utamanya adalah menurunkan tingkat polusi air sungai secara signifikan dan terukur, meningkatkan kesadaran kolektif warga dalam menjaga kebersihan, mewujudkan bank sampah desa yang berdaya dan mandiri sebagai pilar pengelolaan sampah lokal, mengaktifkan jejaring relawan lingkungan untuk memantau dan melakukan aksi bersih sungai secara periodik.
Sebagai langkah konsisten agar semangat ini tidak padam, direkomendasikan tindak lanjut cepat seperti penguatan manajemen Bank Sampah Desa, implementasi segera penanaman pohon di bantaran sungai, serta patroli kebersihan rutin yang melibatkan Satgas Lingkungan desa dan Babinsa.
Kegiatan GEMA APP di Desa Krembangan membuktikan bahwa upaya pelestarian lingkungan adalah pekerjaan gotong royong yang membutuhkan kolaborasi, kesabaran, dan edukasi berkelanjutan. Dengan pendampingan humanis dari Babinsa Sertu Karsan, semangat menjaga sungai di desa ini diharapkan akan terus mengalir dan menjadi warisan terbaik bagi generasi penerus.(Tyaz)
View

Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments