Jawapes Jambi – Dalam pertemuan resmi dengan Media Jawapes di Kota Jambi, KDYMM Sultan Sayid Fuad bin Sayid Abdurrahman Baraghbah menyampaikan kritik keras terhadap kebijakan pemerintah daerah yang dinilai menyimpang dari kepentingan masyarakat dan melemahkan nilai budaya Melayu Jambi. Dalam kapasitasnya sebagai Sultan Jambi ke-22 dan pemangku Kesultanan Melayu Jambi Darul Haq, ia menegaskan bahwa kesultanan wajib bersuara ketika arah kebijakan dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat.
Sultan menyoroti minimnya komitmen pemerintah dalam menjaga aset budaya dan melindungi masyarakat adat.
“Banyak kebijakan yang tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat. Arah yang menyimpang ini harus dievaluasi, karena berdampak langsung pada terpinggirkannya identitas budaya Melayu,” ujar Sultan Fuad, Selasa (25/11/2025).
Ia menegaskan bahwa warisan budaya tidak boleh tersisih oleh kepentingan ekonomi jangka pendek.
“Budaya Melayu Jambi adalah peninggalan leluhur yang memuat nilai, martabat, dan jati diri. Bila kebijakan tidak berpihak pada pelestarian adat, generasi mendatang akan kehilangan pijakan,” tegasnya.
Sultan juga menyoroti pembangunan daerah yang dianggap lebih menguntungkan kelompok tertentu.
“Kebijakan publik harus adil. Jika hanya menguntungkan segelintir pihak, itu bukan pembangunan, melainkan ketidakteraturan yang merugikan masyarakat Jambi,” kata Sultan.
Dalam konteks peran kesultanan, ia menegaskan bahwa lembaga adat terus diperkuat melalui penataan internal, pendidikan budaya, dan mediasi sosial.
“Kesultanan harus menjadi tiang masyarakat yang menguatkan solidaritas, menengahi persoalan dengan pendekatan adat, dan menjaga keberagaman yang menjadi kekuatan Jambi,” ujarnya.
Sultan menambahkan bahwa seluruh wilayah adat harus kembali terhubung dengan kesultanan agar masyarakat memiliki akses pada perlindungan adat.
“Kami terus membangun komunikasi ke wilayah adat. Tidak boleh ada satu pun daerah yang tercecer dari payung Kesultanan Jambi,” jelasnya.
Dalam pesannya kepada masyarakat, Sultan mengingatkan pentingnya memahami adat secara benar.
“Jangan salah berpijak. Budaya Melayu Jambi memiliki nilai sakral yang tidak boleh dilanggar. Di situlah kehormatan kita dijaga,” ucapnya.
Pada bagian akhir pertemuan, Sultan Fuad menyambut kehadiran Media Jawapes di Jambi sebagai mitra strategis dalam memperkuat kualitas informasi publik dan menjaga identitas daerah.
“Media adalah penjaga identitas, penguat informasi resmi, dan pembangun citra Kesultanan. Melalui media, budaya terpelihara, masyarakat tersambung, dan kedaulatan budaya-ekonomi semakin teguh,” ungkap Sultan.
Pimpinan Redaksi Media Jawapes, Rizal Diansyah Soesanto ST CPLA, menyampaikan apresiasi besar atas dukungan Kesultanan Jambi.
“Kami berterima kasih atas penyambutan yang hangat. Jawapes berkomitmen menghadirkan informasi yang tegas, akurat, dan bermanfaat bagi masyarakat Jambi,” ujarnya. (Red)
View

Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments