MWCNU Besuk Ulurkan Bantuan untuk Balita Penderita Sindrom Proteus di Probolinggo


Jawapes Probolinggo – Kepedulian sosial kembali ditunjukkan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Besuk, Kabupaten Probolinggo. Melalui aksi kemanusiaan yang digelar pada Sabtu (4/10/2025), mereka mengunjungi kediaman Elena Najma Azkayla, balita berusia tiga tahun yang menderita Sindrom Proteus, penyakit genetik langka yang jarang ditemukan di dunia.

Kedatangan rombongan MWCNU Besuk ke rumah keluarga Elena di Dusun Krajan, Desa Bago, disambut haru. Ketua Tanfidziyah MWCNU Besuk, H. Abdul Bari, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk nyata kepedulian NU terhadap masyarakat yang tengah menghadapi ujian hidup.

"Kami tidak sekadar membawa bantuan, tetapi juga membawa semangat kebersamaan dan harapan. NU akan selalu hadir untuk warga yang membutuhkan," ujarnya setelah menyerahkan santunan.

Dalam kunjungan tersebut, Abdul Bari didampingi Rais Syuriah MWCNU Besuk, H. Abu Bakar, serta perwakilan Muslimat, Fatayat, dan GP Ansor NU. Mereka menyerahkan paket sembako, bantuan dana, serta menggelar doa bersama untuk kesembuhan Elena. Warga sekitar tampak ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.


Elena merupakan anak dari pasangan Gilang Ramadhan dan Haliyatul Imamah yang hidup dalam keterbatasan ekonomi. Gilang menuturkan, sejak anaknya didiagnosis mengidap Sindrom Proteus, mereka berjuang keras mencari pengobatan meski hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah.

"Sudah kami ajukan K3S ulang sejak Agustus tahun lalu, tapi belum ada kabar. Kami hanya berusaha semampu kami,” kata Gilang. Ia menambahkan bahwa Elena sempat dirujuk ke RSUD dr. Soetomo Surabaya dan disarankan mengonsumsi susu medis khusus, namun karena harga yang tinggi, mereka menggantinya dengan susu biasa sesuai anjuran Puskesmas.

H. Abu Bakar menilai aksi sosial tersebut mencerminkan nilai dasar NU dalam membangun solidaritas dan kemanusiaan. "NU tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tapi juga mempraktikkan empati dan gotong royong. Kami ingin terus menumbuhkan semangat itu di tengah masyarakat," ujarnya.


Sindrom Proteus diketahui disebabkan oleh mutasi gen AKT1 yang memicu pertumbuhan tidak seimbang pada bagian tubuh tertentu seperti tulang, kulit, dan jaringan lemak. Meski belum ada obat pasti, penanganan medis dapat membantu mencegah komplikasi. Bagi keluarga Elena, kehadiran NU menjadi sumber kekuatan baru. "Kami sangat bersyukur. Ini bukan soal bantuan, tapi rasa peduli yang menguatkan kami," ungkap Haliyatul, dengan mata berkaca-kaca. (Su/Id)
Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan