Tukang Sol Sepatu Pojok Alun-Alun Purwokerto TerImbas Aksi Demonstrasi, Sepatu dan Sandal Dijarah

Rochmat, salah satu dari empat tukang sol sepatu di wilayah alun-alun Purwokerto yang barangnya dijarah. 


Jawapes, BANYUMAS - Rochmat (64) salah satu dari empat tukang sol sepatu yang biasa mangkal di pojok Alun-Alun Purwokerto depan pintu gerbang timur Pemkab Banyumas merupakan korban dari penjarahan aksi demo yang berlangsung pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2025 lalu. Aksi yang digelar tersebut berlangsung ricuh.

Dalam keterangannya, Rochmat mengatakan, ada sejumlah 6 pasang sepatu yang hilang, 4 pasang sepatu miliknya untuk dijual dan 2 pasang sandal perempuan milik orang lain yang sudah selesai di sol. 

"Seperti biasanya, barang berupa sepatu, sandal dan tong, baik punya saya atau teman lainnya sesama tukang sol selalu menaruhnya di pos Pemkab, pojok samping ATM. Pada hari Minggu (31/08) saat kita cek mau mangkal ternyata kondisi barang sudah berserakan. Sepatu dan sandal pada hilang," ungkap Rochmat kepada wartawan, Selasa (02/09/2025) di lapaknya.

Rochmat juga menyampaikan, ada empat tukang sol sepatu yang mangkal disini dan barang-barang yang biasa kita taruh di pos, semua hilang dan rusak.

"Milik saya hilang 6 pasang (sepatu dan sandal), milik Adil ada 8 pasang servisan (milik orang lain), milik Sudir ada 4 pasang dan Darto ada 4 pasang," terangnya.

Alhamdulillah, yang punya sandal menyadari saat menanyakan sandal miliknya.

"Pak nyuwun sewu, sandele kulo tesih, mboten dijarah (Pak permisi, sandal saya masih, dijarah atau tidak). Lah anu teng mriku pun mboten enten sedanten koh Bu... pangapunten (Lah biasa ditaruh disitu (pos) sudah tidak ada semua koh Bu...mohon maaf), ya sudah," katanya.

Rochmat sedikit menceritakan saat aksi demo, sekitar Pukul 14.30 Wib masa terikan serbu..serbu !! dari itu saya mulai
beberes dan saya meliat anak-anak (seumuran anak SMP) pada pecahin keramik yang ada di alun-alun kemudian dimasukin ke kresek untuk dilemparkan. 

"Begitu masa pada nglempari, saya bergegas pulang, takut. Lampu-lampu pada pecah, kaca gedung Pemkab juga pecah kena lemparan batu, klamik," ujarnya.

Biasanya kalau ada demo, ya ngga seperti ini kondisinya, demo ini ngga tau demo atau apa, imbuh Rochmat.

Penjual mie ayam depan Kantor Pemkab yang ngga mau disebut namanya juga menyahut keterangannya, bahwa tiba-tiba segerombolan anak-anak menyerbu dan mendobrak pintu gerbang Pemkab, setelah kondisi kacau, baru masa dari Mahasiswa datang.(Cpt)
Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan