Tragedi Kanjuruhan, Menewaskan 174 Orang

tragedi Kanjuruhan Malang
Tragedi Kanjuruhan, Menewaskan 174 Orang


 

Jawapes Malang - Adanya tragedi Kanjuruhan Malang, korban tewas terus bertambah. Informasi terbaru telah mencapai 174 orang, dimana menjadi kabar duka bagi dunia sepakbola Tanah Air.


Wakil Gubenur Jawa Timur, Emil Dardak mengatakan ada 8 rumah sakit rujukan untuk para korban, yakni RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, RSI Gondanglegi, RSU Wajak Husada, RSB Hasta husada, dan RSUD Mitra Delima.


"Data BPPD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jatim pada jam 09.30 tadi masih 158, tapi pas jam 10.30 tadi jadi 174," kata Timur Emil Dardak, Minggu (2/10/2022).


Sementara itu Menko Polhukam Mahfud Md menegaskan tragedi Kanjuruhan Malang bukan disebabkan bentrok antarsuporter. Korban meninggal dunia karena desak-desakan dan terinjak.


"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antarsuporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton," kata Mahfud.


Mahfud menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperbaiki pelaksanaan pertandingan sepakbola di Indonesia. Dia mengatakan sepakbola kerap memancing suporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba.


korban berjumlah 131 orang


Mahfud juga mengungkap aparat sebelumnya sudah mengusulkan agar pertandingan Arema FC melawan Persebaya agar dilaksanakan sore. Jumlah penonton pun diminta disesuaikan kapasitas stadion yakni 38.000 orang. Namun usulan ini tidak dihiraukan Panitia Pelaksana bahkan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000 melebihi kapasitas.


kanjuruhan berduka , sepak bola Arema vs Persebaya kisruh


"Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik," ujar Mahfud.


Kericuhan bermula saat para suporter menyerbu lapangan usai timnya kalah melawan Persebaya. Banyaknya suporter yang menyerbu lapangan direspons polisi dengan menghalau dan menembakkan gas air mata kearah tribun sehingga membuat para suporter panik, berlarian, dan terinjak-injak. (Red)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama