Paguyuban Seni Lukis Banyumas Raya Warnai Keprihatinan Rusaknya Ekosistem Sungai Serayu




Jawapes, Banyumas - Dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia, Paguyuban Seni Lukis Banyumas ikut serta berapresiasi menggelar kegiatan yang berbarengan dengan acara Paguyuban Masyarakat Pariwisata Serayu, Senin (25/04/2022) di Warung Kebon kompleks Bendung Gerak Serayu yang berlokasi di Desa Tambaknegara Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas.

Kegiatan tersebut sebagai dukungan meluapkan ekspresi keprihatinan sosial untuk kelestarian Sungai Strategis Nasional Serayu yang kritis akibat dampak dari Gelontoran Lumpur "PT Indonesia Power" diawal Bulan April yang lalu hingga menyebabkan rusaknya ekosistem dan kematian Ratusan Ribu Ikan Endemik Serayu serta menurunnya kualitas Air bercampur lumpur pekat dengan kandungan Amonia yang menyebabkan dua Perusahaan Air Minum di Kabupaten Banyumas dan Cilacap tidak dapat mengolah air minum kebutuhan masyarakat selama beberapa hari.

Sungai Alam Lingkungan diunggah oleh 21 Seniman Lukis dalam bentuk lukisan sesuai aliran masing-masing, hal itu dituangkan pada goresan tangan oleh Seniman Mbah Hadiwijaya selaku Ketua Paguyuban Seni Lukis Banyumas yang beraliran "Surealisme" dengan melahirkan suatu karya lukisan sebagai karya perenungan alam bawah sadar. Guratan itu membawa kita masuk dalam kumparan Inspirasi pelukis.




Darto salah satu pelukis dari Jatijajar bergelut dengan lumpur Sungai Serayu yang diwarnai sebagai media pengganti pasta, sangat terlihat kental dengan aliran ekspresionisme dengan mendistorsi memutar balikan aturan dalam seni lukis dan guratannya terlihat kuat seiring gelegak emosi sang pelukis. 

Sementara Cune, Seniman dari Kabupaten Purbalingga tidak kalah dengan ekspresinya yang kuat mengaduk cat berbagai warna dan dengan alat apapun yang ditemuinya untuk melahirkan karya lukis yang kuat dengan aliran ekspresionisme aturan lukis dilanggarnya demi menyalurkan gelegak hatinya. Karyanya sungguh memukau Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lestiono. 

"Karya yang penuh Imaginasi, membawa pesan untuk semua pihak ikut serta merawat Sungai. Dan pesan tersebut akan menjadi amanah yang akan segera ditunaikan bersama," ungkap Sadewo saat saksikan karya seniman Banyumas. 

Dalam acara tersebut Cune menyerahkan hadiah sebagai kenang-kenangan kepada Eddy Wahono yaitu sebuah lukisan yang hanya digarap dalam waktu 3 menit saja.

Eddy Wahono selaku Ketua Paguyuban Masyarakat Pariwisata Serayu dan Pembina Forum Relawan lintas Organisasi (PMPS) sangat mengapreasi kedatangan rekan-rekan Paguyuban Pelukis Banyumas Raya sebanyak 21 Pelukis yang serempak berkarya dengan merekam dan memaknai realitas tragedi rusaknya alam lingkungan Air Sungai Serayu dengan bertebarannya bangkai-bangkai ikan.

"Rasa mengunggah dalam bentuk Karya Seni Lukis gaya dan karakteristik sesuai dengan nafas kreasi dan estetika masing-masing," ungkapnya.

Diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam lingkungan sebagai anugerah Tuhan yang tak ternilai harganya serta dapat menjadikan warisan luhur bagi anak cucu.(Cpt)

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama