Jawapes Pasuruan – Warga Dusun Mengeng, Kelurahan Kenduruan, memadati kantor kelurahan Jumat siang (10/10/2025) menuntut transparansi anggaran proyek sumur bor PAM desa, akibat krisis air bersih yang berlangsung empat hari.
Warga menyoroti ketidakhadiran Lurah saat krisis.
“Kami sangat kecewa dengan kinerja Ibu Lurah. Di saat kami kesulitan, beliau seolah tidak peduli dan tidak ada di kantor,” ujar salah seorang warga.
Warga sempat gagal menghubungi Lurah melalui WhatsApp, memicu aksi demonstrasi.
Camat Sukorejo hadir menjadi penengah, menjaga aksi tetap aman. Kapolsek mendatangkan tanki air dari Pandaan untuk warga yang membutuhkan. Meski Lurah akhirnya merespons telepon Camat, warga tetap curiga adanya ketidakberesan dalam pengelolaan anggaran.
“Janji perbaikan fasilitas air bersih tidak terealisasi. Kami menuntut transparansi total anggaran sumur bor dan fasilitas PDAM. Jangan ada penyelewengan dana. Kami lelah dibohongi,” tegas Mas Yusuf di hadapan pejabat.
Warga menilai Lurah gagal merespons krisis dan mengelola anggaran secara adil. Iuran warga Rp50.000–150.000 per bulan tidak sebanding dengan pelayanan yang diterima. Sikap sulit disentuh Lurah dan pembelaan suaminya yang mantan kades semakin mengikis kepercayaan publik.
Kini, warga berharap Camat Sukorejo memfasilitasi audit dan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan pengelolaan anggaran Kelurahan Kenduruan, demi pemerintahan desa yang bersih dan pelayanan publik lebih baik. (Tim)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments