Satgas Gabungan Evakuasi Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Hingga Hari ke-7


Jawapes, SIDOARJO – Anggota Kodim 0816/Sidoarjo yang tergabung dalam Satgas Evakuasi Gabungan bersama BNPB, Basarnas, TNI-Polri, instansi terkait, serta para relawan, terus bekerja siang dan malam tanpa henti selama 24 jam dalam proses pencarian dan evakuasi korban ambruknya bangunan Musala Putra Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Hingga hari ke-7 pelaksanaan, tim berhasil mengevakuasi 52 jenazah dari lokasi kejadian.

Proses evakuasi terus dilakukan dengan upaya maksimal menggunakan alat berat untuk mempercepat pencarian korban yang masih tertimbun reruntuhan. Meski di lapangan tim menghadapi berbagai kendala berat, seperti beton bertulang dan puing tebal yang menutupi area pencarian, semangat para personel tidak surut. Mereka tetap bekerja penuh tanggung jawab demi menyelamatkan dan mengevakuasi seluruh korban.

Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Czi Shobirin Setio Utomo, S.H., M.Han. menjelaskan bahwa proses evakuasi berlangsung dengan penuh tantangan. “Kendala utama di lapangan adalah beton bertulang dan balok besar yang menutup area korban. Tim harus lebih dulu menghancurkan bagian-bagian tersebut agar proses evakuasi bisa dilanjutkan. Insyaallah, kami akan terus berupaya maksimal agar seluruh korban segera ditemukan. Mohon doa dan dukungan masyarakat agar proses ini berjalan lancar,” ungkap Dandim.

Dari hasil pendataan hingga Minggu malam (5/10/2025) pukul 21.00 WIB, tercatat 156 orang menjadi korban, dengan rincian 104 orang selamat dan 52 orang meninggal dunia. Seluruh jenazah yang telah ditemukan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk proses identifikasi oleh tim DVI.

Proses pembersihan puing-puing kini difokuskan pada sisi selatan bangunan yang diperkirakan masih terdapat korban tertimbun. Untuk mendukung kelancaran kegiatan, mobil ambulans dan unit DLHK Kabupaten Sidoarjo juga terus disiagakan di lokasi guna melakukan penyemprotan disinfektan serta memastikan area tetap steril.

Sementara itu, suasana haru masih menyelimuti area sekitar lokasi evakuasi. Puluhan keluarga santri tampak terus menunggu dengan penuh harap, berzikir dan berdoa agar anak-anak mereka segera ditemukan dalam keadaan terbaik. Isak tangis dan doa mengiringi setiap proses penemuan jenazah, menjadi saksi keteguhan dan kepedulian semua pihak yang terlibat dalam misi kemanusiaan ini.(Tyaz)

Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan