Menguasai AI Tanpa Kehilangan Nilai Dasar Jurnalistik, Kunci Media Berkualitas


IMG

Jawapes LUMAJANG - Di tengah derasnya arus digital dan hadirnya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Lumajang menegaskan pentingnya penguasaan teknologi oleh wartawan, tanpa mengorbankan nilai-nilai dasar profesi, seperti independensi, akurasi, dan tanggung jawab sosial.

Kepala Diskominfo Lumajang, Mustaqim, menegaskan bahwa teknologi seharusnya menjadi alat bagi wartawan untuk memperkuat kualitas pemberitaan, bukan menggantikan etika dan integritas.

“Penguasaan teknologi penting, tapi jati diri jurnalistik tidak boleh hilang. Independensi, akurasi, dan tanggung jawab sosial tetap menjadi fondasi setiap pemberitaan,” ujar Mustaqim dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM Anggota PWI Lumajang 2025 bertema Pers di Tengah Disrupsi Digital dan Kecerdasan Buatan, di Tumpaksewu Bungalows Pronojiwo, Selasa (14/10/2025).

Mustaqim menekankan bahwa kemampuan teknologi, seperti penggunaan AI dalam pengolahan data dan produksi berita, harus diimbangi dengan sikap kritis, kemampuan cek fakta, dan penyampaian informasi yang berimbang.

“Teknologi adalah pendukung profesionalisme, bukan pengganti etika. Wartawan yang mahir teknologi tapi kehilangan integritas justru akan merusak kepercayaan publik,” lanjutnya.

Dalam kegiatan tersebut, anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lumajang mendapatkan materi dari Wakil Ketua PWI Jawa Timur Bidang Organisasi, Mahmud Suhermono mengenai tantangan disrupsi digital dan peluang memanfaatkan AI secara etis. Workshop interaktif juga memberikan praktik langsung penggunaan teknologi digital untuk produksi berita tanpa mengabaikan standar jurnalistik.

Mustaqim menilai kombinasi penguasaan teknologi dan pemahaman nilai-nilai jurnalistik adalah kunci keberlanjutan media lokal Lumajang sebagai pilar demokrasi dan mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan informasi yang mencerahkan masyarakat.

“Kami ingin wartawan Lumajang adaptif terhadap perubahan zaman, tetapi tetap profesional dan berintegritas. Dengan begitu, pers dapat terus dipercaya dan relevan,” tegasnya.

Diskominfo menekankan, penguatan kapasitas wartawan adalah bagian dari upaya membangun ekosistem informasi yang sehat, transparan, dan edukatif. Wartawan yang mampu menyeimbangkan keterampilan digital dan integritas profesional diyakini akan menjadi garda terdepan dalam mencerdaskan masyarakat.

“Ini saatnya wartawan memanfaatkan teknologi tanpa kehilangan nilai-nilai dasar profesi. Integritas dan profesionalisme harus tetap menjadi kompas,” pungkas Mustaqim. 

( Eko/Humas)

Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan