Jawapes Probolinggo – Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Probolinggo menuai kritik setelah struktur kepengurusan harian diduga sarat praktik nepotisme. Lembaga yang mendapat dana hibah miliaran rupiah dari pemerintah ini kini menjadi sorotan warga dan legislatif.
Data yang beredar menyebutkan, kepengurusan inti LPTQ Kota Probolinggo diisi oleh anggota keluarga. Ketua harian, bendahara, dan sekretaris diketahui masih memiliki hubungan darah. Pada tahun 2023, lembaga tersebut tercatat menerima alokasi dana hibah sebesar Rp6,8 miliar dari APBD.
Sekretaris Komisi I DPRD Kota Probolinggo, Zainul Fatoni, tidak menampik persoalan itu berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat. “Kalau benar demikian, itu bentuk nepotisme. Struktur organisasi berbasis keluarga akan memunculkan masalah, menurunkan kinerja, bahkan bisa menimbulkan konflik,” ujarnya, Kamis (26/9/2025).
Kritik terhadap LPTQ tidak berhenti pada susunan pengurus. Sejumlah guru TPQ juga mengeluhkan soal insentif yang dinilai tidak konsisten. Seorang pengasuh TPQ di Kecamatan Wonoasih mengungkapkan, jumlah guru penerima bantuan di tempatnya mendadak berkurang tanpa alasan jelas.
“Dulu kami dapat jatah dua orang guru, sekarang hanya satu. Alasannya administrasi, tapi menurut saya tidak seharusnya langsung dipotong begitu saja,” kata pengasuh yang enggan disebut namanya.
Keluhan serupa datang dari seorang ustaz di Kecamatan Mayangan. Ia menilai pembagian insentif guru tidak merata. “Ada TPQ dengan santri banyak tapi jatahnya kecil. Sebaliknya, ada yang santrinya sedikit malah dapat lebih. Kami berencana membawa persoalan ini ke DPRD agar transparansi bisa ditegakkan,” ucapnya.
Dewan pun mendesak agar LPTQ segera memberikan klarifikasi resmi. Menurut Zainul Fatoni, lembaga yang mendapat dana hibah besar harus bisa menunjukkan tata kelola yang bersih dan profesional. “Harus ada perbaikan sistem, supaya tidak muncul persepsi negatif di publik,” katanya.
Hingga laporan ini diterbitkan, pihak LPTQ Kota Probolinggo belum menyampaikan jawaban resmi terkait dugaan nepotisme maupun keluhan soal insentif guru TPQ. Publik masih menunggu langkah konkret lembaga ini dalam merespons kritik yang berkembang.(Id)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments