Konspirasi Pembangunan Jalan Aspal Diduga Tidak Sesuai Prosedur


Jawapes, NGANJUK - Sistem anggaran proyek dana desa non tunai bertujuan mengelola keuangan desa secara efisien, transparan dan akun tabel melibatkan semua transaksi keuangan desa baik    penerimaan maupun pengeluaran dilakukan secara digital melalui transfer bank yang dilakukan bendahara desa sesuai mekanis yang ada. 


Dari penelusuran awak media Jawapes, di Desa Mlilir Kecamatan Brebek Kabupaten Nganjuk diduga tidak sesuai prosedur dan mekanisme pencairan anggaran dana desa. Kegiatan pembangunan infrastruktur pengaspalan jalan desa tahun 2025 yang di cairkan bulan Maret sebesar Rp170 juta sampai sekarang belum direalisasi pekerjaannya.


Hari Selasa tanggal 6 Mei 2025, perangkat Desa Semare Kamituwo Dio (panggilan akrab) sebagai pihak ketiga rekanan Desa Mlilir menjelaskan, kalau tidak ada masalah. "Dan saya sudah bicara sama Kepala Desa Mlilir waktu anggaran ditransfer bahwa pelaksanaan di lakukan setelah hari raya,” jawabnya. 


“Ini sudah survei lokasi, pengukuran volume ternyata jalan gak muat dilewati wales stump besar tidak muat terpaksa nanti pakai wales stump kecil. Soal anggaran yang di transfer ke saya 100 juta kalau Desa Mlilir tidak kondusif atau ramai itu bukan soal molornya pembangunan jalan aspal itu soal pembangunan jalan rabat beton dan sebel,” tambahnya.  


Pada hari yang sama bertemu Kades Mlilir (Sodik) menjelaskan terkait hal diatas, Saya sendiri juga bingung sudah berapa kali saya tanyakan jawabannya minggu depan tapi di tunggu-tunggu gak dilaksanakan. Tadi juga saya telepon janjinya besok kirim material hari Jum’at di laksanakan, tak tunggu saja capek saya negur.


Pada hari yang sama mendatangi  kediaman Kadirin (Jogoboyo) sebagai bendara desa menjelaskan bahwa tidak mengetahui apa-apa karena yang mencari rekanan dan membuat kesepakatan itu dilakukan kepala desa sendiri tanpa melalui musyawarah dengan saya maupun yang lain. "Sedangkan yang mentransfer uang kepihak ketiga itu operator, terkait berapa jumlah nominal yang di transfer saya juga tidak tahu karena operator tidak melaporkan ke saya,” jawabnya. 


Ia menambahkan, ”Kalau berlarut larut realisasi jalan aspal tidak segera di laksanakan lebih baik anggaran di kembalikan atau di minta  lagi  kepada pihak ketiga Kamituwo Semare biar tidak menjadi beban pikiran saya, “ucapnya.


Mulai berita ini di release Pelaksana Kegiatan (PK) Jogotirto Saiful Huda sulit ditemui seakan sengaja menghindari konfirmasi dari pihak media dan lembaga. (Tri)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama