![]() | |
|
Jawapes, SITUBONDO - Pemerintah daerah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Situbondo melakukan evaluasi dan menindak-lanjuti audit kasus stunting Tahun 2024. Acara evaluasi tersebut dibuka langsung oleh Sekdakab Situbondo Wawan Setiawan, di Pendopo kantor Kecamatan Bungatan, Kamis (29/8/2024).
Dalam sambutannya, Sekda Kabupaten Situbondo menyampaikan, pemerintah pusat mencanangkan bahwa penurunan angka stunting menjadi bagian penting. Tahun 2024 ini, pemerintah pusat menargetkan secara skala nasional di kabupaten/kota mampu menurunkan prevalensi stunting di angka 14 persen. Tentu Ia merasa bersyukur karena di Kabupaten Situbondo untuk prevalensi stunting posisinya sudah jauh di bawah target nasional, yaitu pada angka 4,1 persen dari jumlah 42.320 balita. "Sehingga kita di catat sebagai kabupaten urutan nomor ketiga dalam rangka untuk penurunan stunting tingkat nasional," ujarnya.
Wawan mengatakan, pertemuan ini untuk melihat langkah dan upaya yang telah dilakukan, serta menguatkan apa yang sudah menunjukkan angka keberhasilan. Tetapi sebaliknya apa yang dirasa masih kurang, maka menjadi bahan evaluasi bersama. Tentunya dalam mempersiapkan generasi emas, balita-balita yang ada pada saat inilah benar-benar diperhatikan kebutuhan gizinya. Sehingga nantinya mereka bisa menerima tonggak estafet dari keberlangsungan pembangunan dan menjadi generasi yang akan membawa Indonesia pada kemajuan, serta kejayaan.
Saat dikonfirmasi awak media di sela-sela acara tersebut, Kepala DP3APPKB Situbondo, H. Imam Darmaji mengatakan, dalam evaluasi ini pihaknya mendatangi salah satu rumah anak yang positif stunting dan harus segera mendapat penanganan lebih serius, baik dari Puskesmas, Dinas Kesehatan maupun instansi lainnya. Kemarin telah dilakukan penelitian dan audit untuk memberi pencerahan kepada orang tuanya agar lebih aktif dalam merawat putera-puterinya. DP3APPKB juga memberikan bantuan makanan bergizi yang harus dikonsumsi oleh anak tersebut agar berat badan dan pertumbuhan tinggi badannya segera cepat berkembang.
"Kita melakukan evaluasi dari hasil audit kasus stunting tersebut. Kita pelajari kembali penyebab anak itu mengalami gejala stunting. Setelah itu, berdasarkan analisa yang diberikan oleh dokter ahli, kita coba mengecek dengan mendatangi pihak keluarganya untuk mengetahui penyebabnya. Tahapan pertama, kita analisa apa yang menjadi penyebab anak ini cenderung stunting. Kegiatan ini baru pertama dilakukan dan akan terus kita evaluasi," pungkasnya. (ADV)
Pembaca
Posting Komentar