![]() |
Foto bersama usai dialog publik (foto by Tyaz) |
Jawapes, SIDOARJO - WAG Ruang Publik Sidoarjo (RPS) kembali menggelar dialog publik RPS jilid IV bertemakan 'Mencari dan Memilih Calon Pemimpin Sidoarjo 2024' di Kedai Bu Atik, Sabtu (29/6/2024).
Kali ini yang dihadirkan adalah Koalisi Partai Non Parlemen (KPNP) terdiri dari 9 partai antara lain Partai Hanura (Abdullah), Gelora (Agus), PSI (Muhammad Hamdi), Partai Buruh (Agus), PKN (Gatot Sudibyo), Partai Ummat (Datuk Morello), Partai Garuda (Hermanu), Perindo (Saiful Arifin), PBB (Adila), dan Nanang Haromain (alumnus UGM) selaku moderator.
Ketua WAG RPS, Sujani, S.Sos mengungkapkan bahwa tujuan digelarnya dialog publik RPS yang berkelanjutan ini yaitu untuk lebih mengenal para calon pemimpin terpilih di Sidoarjo.
"Sebenarnya dialog publik dengan para calon pemimpin ini sangat diinginkan masyarakat, supaya nantinya mereka akan mengetahui kriteria calon pemimpin yang akan dipilih. Ya mudah-mudahan tepat pilihan sesuai keinginan masyarakat," ujarnya.
Jadi hingga mendekati Pilkada yang akan dihelat pada 27 Nopember 2024 mendatang, kami akan menggelar dialog publik secara berkesinambungan dengan menghadirkan narasumber yang berbeda, ucap Sujani, S.Sos.
Sementara ketua KPNP, Cak Dullah dari Partai Hanura menyampaikan bahwa KPNP merupakan kumpulan partai politik non parlemen. "KPNP berharap nantinya jika bupati terpilih bisa berpihak kepada masyarakat kecil dan mengetahui secara rinci segala permasalahan yang ada di Kabupaten Sidoarjo," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan Cak Dullah, sebagai bahan pertimbangan juga difokuskan penambahan pembangunan sekolah negeri terutama SMAN/SMKN di masing-masing kecamatan.
"Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya korupsi. Karena selama ini, SMAN/SMKN kebanyakan berada di Kota Sidoarjo. Sehingga pelajar yang ingin sekolah negeri akhirnya tidak bisa karena terbentur jarak," ucapnya.
KPNP juga mendorong bupati terpilih supaya mengutamakan bidang pendidikan, dan kesehatan. Selain itu masalah sampah juga perlu perhatian khusus, tandas Cak Dullah.
Disinggung soal keberadaan KPNP, Cak Dullah menyampaikan bahwa KPNP mempunyai sisa suara 65.000, tapi ini sangat diperhitungkan. Berkaca saat Pilkada 9 Desember 2020, dimana perolehan suara Gus Muhdlor dengan Bambang Haryo S selisih suaranya tidak terlalu banyak.
"Untuk itu, KPNP nantinya akan menentukan pilihan pada salah satu calon bupati yang sudah mempunyai rekom. KPNP juga akan melihat dari segi SDM, pemikirannya serta finansialnya yang mendukung dan tertata," ujarnya.
Selama ini, sudah ada beberapa calon bupati yang menjadwalkan ingin ketemu KPNP, tapi kami tetap netralitas yang harus dijaga. Pasti ada satu pilihan yang tepat untuk kepentingan masyarakat Sidoarjo, pungkas Cak Dullah. (Tyaz)
Pembaca
Posting Komentar