Cegah Kebutaan Permanen, Relawan Sedulur Ledug Gandeng RSKM Gelar Skrining Katarak

Pemeriksaan dan skrining gratis program bersama relawan Sedulur Ledug dan RSKM Purwokerto.

Jawapes, BANYUMAS - Sebanyak 200 warga dari Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas mengikuti pemeriksaan dan skrining katarak gratis, Minggu (26/05/2024) di Balai Pemerintah Desa Ledug Kecamatan Kembaran. Program yang diinisiasi bersama, antara relawan Sedulur Ledug dan Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Purwokerto ini juga mendapat dukungan dari Kementrian Sosial RI. 

Direktur RSKM Purwokerto dr Ahmad Hermanto MM mengungkapkan, selama ini katarak menjadi penyumbang terbesar kasus mata di Indonesia namun hal ini masih kurang edukasi bagi penderitanya. Dari hasil pemeriksaan, sekitar 40 orang dinyatakan mengalami gangguan mata yang harus mendapatkan perawatan medis. 9 diantaranya Pterygium yaitu penyakit mata yang ditandai dengan tumbuhnya selaput pada bagian putih bola mata, sisanya adalah penyakit katarak.

"Kami  ingin memberikan edukasi terhadap masyarakat secara langsung, harapannya dapat menurunkan angka katarak, khususnya di Banyumas dan Indonesia pada umumnya," ujarnya.

Ahmad Hermanto berharap, program Rumah Sakit Tanpa Dinding (RSTD) dengan datang ke masyarakat mampu menjadi jembatan agar masyarakat tergugah dalam hal kesehatan mata. Lantaran, selama ini masyarakat masih ada kecenderungan mengabaikannya.

"Dengan pemeriksaan dan skrining seperti ini, masyarakat bisa paham dengan kondisi kesehatannya. Sekalian kita edukasi, bahwa pemeriksaan organ mata itu penting sekali karena mata merupakan sebuah jendela. Kita tahu, semua aktivitas kita awali dengan membuka mata, mulai dari bangun tidur, sholat, mengaji dan aktivitas sehari-hari lainnya," ungkapnya. 

Foto : Pemeriksaan mata warga oleh dokter RSKM Purwokerto.

Untuk menjangkau warga, RSKM juga bekerjasama dengan relawan, salah satunya relawan Sedulur Ledug. 

Pihaknya juga mengapresiasi kerjasama antara relawan sosial, Pemerintah Desa, Rumah Sakit Sentra Satria Kementrian Sosial yang turut peduli bersama-sama membantu masyarakat dalam hal kesehatan mata.

"Relawan dan Pemerintah Desa ini yang biasanya lebih tahu kondisi masyarakat, lantaran setiap hari bersentuhan langsung, sedangkan untuk Kementrian Sosial juga perannya sangat luar biasa. Ada sebagian masyarakat yang mengalami kesulitan biaya lantaran belum tercover BPJS, maka bisa dibantu melalui program di Kementrian Sosial, dalam hal ini melalui Sentra Satria di Baturraden," terang Ahmad Hermanto.

Sementara Ketua relawan Sedulur Ledug, Sunaryo yang akrab dipanggil Kang Yayo menyatakan, selama ini dirinya bersama timnya sudah terjun dalam hal sosial kemanusiaan, termasuk kesehatan masyarakat.

Banyak diantara warga yang ditemui ini mengalami gangguan organ mata. Beruntung dengan menggelar kegiatan semacam itu dalam satu waktu, banyak warga yang  terbantu.

"Sebisa mungkin kami gotong royong membantu sesama, termasuk dalam hal kesehatan mata. Apalagi banyak diantara warga yang mengeluh tapi hanya sekedar mengeluh, belum ada solusinya karena keterbatasan akses maupun biaya. Dengan kegiatan semacam ini, harapannya bisa menjadi solusi bersama-sama," tandasnya. 

Tak hanya bidang kesehatan, Sedulur Ledug juga melaksanakan program lain, seperti bantuan untuk lansia, bedah rumah, berbagi sayur tiap hari jumat dan sudah berjalan 7 tahun. Ada pula program dzikir dan doa bersama yang digelar rutin, imbuh kang Yoyo.(JP.K-3)

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama