SMPN 1 Tempeh Siap Menuju Sekolah Adiwiyata

Kepala sekolah SMPN 1 Tempeh saat di pengolahan tempat sampah agar higienis dan ramah lingkungan


Jawapes Lumajang - SMPN 1 Tempeh merupakan sekolah segudang prestasi dan siap menuju sekolah Adiwiyata tingkat provinsi Jawa timur. Hal tersebut diutarakan Kepala SMPN 1 tempeh saat mempersilakan awak media untuk berdiskusi tentang sekolah Adiwiyata di ruang kerjanya, Sabtu (27/2/2021).


Sujanar selaku kepala sekolah SMPN 1 Tempeh menyampaikan bahwa sudah banyak yang dilakukan untuk mengoptimalkan peran dari guru dan siswa. Beberapa yang dilakukan  dengan membentuk Polisi kecil terlatih dan berseragam, maka dirinya akan bekerja sama dengan polres Lumajang. Untuk Dinas Lingkungan hidup akan membuat dan mengelola dapur toga, pengolahan sampah yang hyigines dan ramah lingkungan sehingga tidak mengunakan cairan kimia, serta menganjurkan pakai cairan gula. Terkait sanitasi sekolah SMPN 1 tempeh membutuhkan kamar mandi kurang lebih 32 buah dan sekarang sudah 18 kamar mandi. Dimana dulunya cuma ada 4 buah.


" Dari jumlah siswa dan siswi 850 maka membutuhkan 32 kamar mandi dan Alhamdulillah kami mempuyai 26 buah, sehingga kurang dikit," tuturnya.


Persiapan SMPN 1 tempeh untuk menuju sekolah Adiwiyata sudah banyak yang sudah dilakukan dari segi penghijauan dan banyak tanaman toga serta optimalisasi sumur resapan sehingga sekarang sudah dapat di rasakan.


"Alhamdulillah dari jajaran sekolah kami selalu berkerja sama dengan pihak 3, dalam hal ini ada bantuan dari pabrik kayu sekitar dan bisa dibantu dalam bentuk beasiswa serta 85 persen dibantu para alumni," tindasnya.


Lebih lanjut, SMPN 1 tempeh lakukan beberapa langkah konkrit antara lain, memperbaiki sistem kinerja kedisiplinan guru dan staf, dirinya selaku kepala sekolah datang lebih awal masuk ke sekolah, sedangkan para staf dan sukwan masuk sekolah menggunakan sidik jari sehingga semua dapat terkontrol. Untuk langka konkrit yang berikutnya memperbaiki manajemen untuk itu sudah mempersiapkan ruang management, bertujuan bisa memusyawarahkan program kerja dan diskusi antar guru dan kepala sekolah. Seperti sekolah tidak menjual LKS, harapannya siswa bisa membeli LKS dimana saja bebas asalkan sesuai dengan kurikulum. 


"Kaitan LKS kami juga membuat surat dalam bentuk pakta integritas yang melibatkan semua unsur, baik dari komite dan wali murid, sehingga kaitan LKS bisa disikapi secara bijak," tindasnya.


Dalam kondisi pandemi sampai bulan februari ini, sudah dilakukan belajar dengan berkombinasi, yaitu SMPN 1 Tempeh lakukan tatap muka dengan kelompok kelompok kecil dengan standar Prokes yang lengkap dan yang lain, untuk pembelajaran pakai daring dengan harapannya siswa tidak menggangur dan bisa bisa belajar. Kita bisa bersaing dalam memajukan pendidikan dan tidak saling menjatuhkan, tentunya bersama guru, staf dan siswa ingin menunjukkan bahwa SMPN 1 Tempeh sangat layak berkompetisi di Adiwiyata. Untuk langka kongkrit yang terakhir yaitu memperbaiki lingkungan diantaranya dirikan tower air, sehingga kebutuhan air teratasi. Ada juga dapur lingkungan dengan sediakan jenis tanamam toga dan bunga. Kelebihan SMPN 1 tempeh adalah kualitas siswa dalam seni melukis cukup memberikan apresiasi, itu dapat dilihat hasil siswa ditampilkan di ruangan guru, dan tidak lupa dibidang kesenian kreatif siswa dan guru pembimbing sehingga seni karawitan sudah seperti profesional.


"Saya terus membina kreatif siswa, baik itu terkait UKS, seni lukis, Pramuka serta seni karawitan dengan harapan kedepannya jiwa siswa siswi bisa menjadi kebanggaan bagi mereka , orangtua dan sekolahannya," katanya.


Untuk itu saya selaku kepala sekolah SMPN 1 tempeh akan memberikan laporan untuk institusi terkait Adiwiyata dengan menyampaikan ke DLH, apa yang sudah dikerjakan dan dilakukan oleh sekolah, agar Adiwiyata sesuai dengan progresnya.


Bekti salah satu anggota dari forum jurnalis independen nasional lumajang, saat hadir ke SMPN 1 tempeh dengan beberapa awak media menyampaikan "Ini kayak e sekolah SMPN 1 mempunyai segudang ide, kreatif, inovasi dan inovatif dan layak untuk menjadi sekolah Adiwiyata bahkan cocok bila mewakili di tingkat kabupaten sampai nasional," katanya. ( eko)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama