Jawapes Surabaya - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI berkolaborasi dengan Pusat Studi Asia dan Afrika (PUSAF) FISIP Unair Surabaya serta Kementerian Luar Negeri menggelar webinar diplomasi budaya rempah yang bertajuk Masterclass "Cantik Dengan Rempah Dapur "Goes to Africa" di hotel Swiss Belinn jalan Manyar Surabaya, (1/12/2020).
Kegiatan Masterclass ini menghadirkan narasumber diantaranya, H.E Al Busyra Basnur, SH, LLM, Duta Besar LBBP RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, IR. Ananto Kusuma Seta, M.Sc, Ph.D, selaku Ketua Komite Jalur Rempah Kemendikbud RI dan Ir. Lenywati Insjaftono, Diploma Cidesco selaku Master Trainer/Owner Tirta Ayu Spa serta Dr. Pinky Saptandari, Dr. MA, Ketua Pusat Studi Afrika FISIP Unair sebagai pematik diskusi.
Tujuan digelarnya Masteclass ini untuk memperkenalkan Rempah-rempah Nusantara ke Afrika dan sekaligus untuk terus menggerakkan program jalur rempah-rempah sebagai media diplomasi budaya Indonesia. Program ini sangat strategis untuk merekonstruksi perdagangan rempah-rempah yang telah dilakukan berabad-abad yang lalu ke berbagai belahan dunia.
Rempah-rempah merupakan komoditi yang bernilai ekonomis dan sudah dikenal masyarakat dunia. Selain itu pula, rempah sudah dipergunakan hampir seluruh lapisan masyarakat di dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk memasak, kuliner, jamu dan hingga untuk perawatan kecantikan, tutur Ir. Lenywati Dipl. Cidesco selaku Master Trainer/Owner Tirta Ayu Spa.
Maksud digelarnya Masterclass “Cantik Dengan Rempah Dapur” ini, bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, baik dalam negeri maupun luar negeri. Manfaat dari rempah-rempah sangat penting terutama dari sisi kesehatan maupun dari sisi ekonomis karena rempah-rempah bisa diperggunakan sebagai bahan kecantikan kulit. Disamping itu, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peranan rempah nusantara dalam diplomasi budaya Indonesia di Afrika, terangnya.
Cantik dengan memakai rempah di sini memiliki arti proses pemanfaatan rempah tradisional sebagai sarana pemahaman, maknanya kecantikan lintas budaya Indonesia-Afrika yang digerakkan melalui gagasan dan perasaan yang berlandaskan pada kreativitas dan inovasi untuk membuka peluang kerjasama lanjutan di berbagai bidang.
Di dalam kegiatan Mastesclass ini dibagi tiga sesi yakni, "teori, praktek dan demo," pemanfaatan rempah bagi kecantikan. Selain itu, Masterclass merupakan sebuah program belajar dari praktisi dan pakar (Master) di bidangnya untuk memberikan pelatihan praktis kepada masyarakat, jelasnya.
Product rempah Indonesia dengan merk Tirta Ayu, sudah dipakai dan dikonsumsi oleh Presiden Mozambik Filipe Nyusi, Presiden South Africa Cyril Ramaphosa dan King Meswati III from Kingdom of Eswatini, tutupnya.
(Dedy)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments