Restocking Benih Ikan Nila dan Penyerahan 50.000 Benih Ikan kepada Pokdakan Kabupaten Banyumas

Restocking Benih Ikan Nila dan Penyerahan 50.000 Benih Ikan kepada Pokdakan Kabupaten Banyumas
Wakil Bupati Banyumas Drs. Sadewo Tri Lastiono, Anggota Komisi IV DPR RI
H. Sunarna, S.E., M.Hum, Direktur Perbenihan Coco Kokarkin,
PLT Kadin Perikanan dan Peternakan Kab. Banyumas Suyono, SH., M.Si
 

Jawapes Banyumas
- Dalam meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi sektor budidaya ikan air tawar, Coco Kokarkin selaku Direktur Perbenihan dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Kabid Balai Besar Perikanan budidaya air tawar Sukabumi, Carloz Disabon memberikan secara simbolis bantuan 50.000 ekor benih ikan kepada kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Banyumas. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Telaga Kumpe Desa Gununglurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Sabtu Siang, (29/8/2020).

Adapun pemberian bantuan benih ikan secara simbolis diberikan kepada para Ketua Pokdakan diantaranya, Pokdakan Slekat Berkah Mandiri, Surya Kencana, Bina Mandiri, Tunas Mina Mas, Mina Maju Bersama dan Mina Mulya Lestari dengan dihadiri Anggota Komisi IV DPR RI H. Sunarna, S.E., M.Hum, Wakil Bupati Banyumas Drs. Sadewo Tri Lastiono, PLT Kepala Dinas Perikanan dan peternakan Suyono SH.Msi, Camat Cilongok, Forkompincam, Kades Gununglurah, Kades Sambirata, Kapolsek dan Danramil Cilongok serta tamu undangan lainnya.




H. Sunarna, S.E., M.Hum anggota Komisi IV DPR RI menyampaikan, bahwa pertanyaannya baik, bagus dan cerdas yang diajukan oleh kelompok pembudidaya ikan. Masalah tentang virus dan penyakit waktu itu saya sudah meminta tolong kepada direktur untuk diteliti, masalahnya apa, penyakitnya apa, penyebarannya bagaimana dan lain-lainnya agar mereka bisa eksis kembali dan setelah nantinya sudah diteliti dengan baik, baru akan diberikan. Mungkin perlu adanya pelatihan, pengarahan dan pembelajaran. Orang usaha itu harus ada grafiknya. "Nanti Direktur yang memberikan jawaban dari pertanyaan sodara-sodara saya dari kelompok ikan ini. Minta arahannya, petunjuk, nasihat dan bimbingan yang kemudian kelompok-kelompok ini bisa sukses dan berhasil," jelasnya saat forum dialog interaktif bersama Pokdakan.


"Saya merasa senang hari ini dapat bertemu dan bersilaturahmi, semoga bapak ibu sekalian semua sehat serta tetap jaga jarak, jaga kesehatan, pakai masker sesuai protokol kesehatan". Saya kalau baca sepanduk-sepanduk dari Banyumas itu serem, "lebih baik sesak nafas dari pada hilang nafas," canda Sunarna dalam dialog.


Bersamaan dengan dialog, Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Coco Kokarkin mengatakan, kenapa Gurameh disini mati itu karena adanya virus Megalositi Virus. Virus ini bukan hanya menyerang Gurameh namun juga menyerang ikan Nila, walaupun Nilanya tidak sakit. Selain itu virus ini juga hinggap di ikan hias, kita sedang melakukan teknologi baru yang menerapkan Bioscurity, jadi nanti kita akan mengakses praktek Bioscurity yang bapak-bapak terapkan di pembenihan. Vaksin Megalositi Virus sedang dikembangkan sudah satu setengah tahun namun tidak konsisten, jelasnya.

Ditambahkan bahwa, Daerah Banyumas sudah dipantau Australia masalah ikan hias yang datang dari Banyumas tidak boleh diekspor ke Australia hanya gara-gara Megalositi Virus ini. Mereka kawatirkan, padahal disana tidak ada ikan Gurameh. Jadi ini serius artinya, jika kita bisa membersihkan dan memperbaiki SOP diperbenihan, saya berharap dipertengahan tahun 2021 semua pembudidaya gurameh yang ada di Banyumas sudah menerapkan Bioscurity dengan benar.


Kami ikut prihatin, tapi semangat melihat bapak-bapak antusias yang didorong oleh Bupati dan Wakil Bupati Banyumas yang enerjik serta Anggota Komisi IV DPR RI H. Sunarna yang selalu mendukung dan memberikan program-program yang rasional dan merupakan sosok yang luar biasa dengan mengembangkan produk dan kualitas daerah, ungkapnya.

Selain itu Carloz Disabon selaku Kabid Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi mengatakan bahwa Balai Besar ini hanya satu-satunya dan pelayanannya seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke, jadi kita selalu punya tugas merekayasa vaksin dan kita sedang proses. Ini kedisiplinan kita bersama, kita perlu memahami ekosistem dan Bioscurity -nya harus diperhatikan. Kelompok yang kita bina se- Indonesia ada hampir 350 ribu kelompok, terangnya.(Cpt)
Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan