Jawapes Situbondo - Lonjakan jumlah kasus konfirmasi Covid - 19 yang positif total menjadi 68 orang sampai (5/6/2020) di Kabupaten Situbondo. Dan diprediksi dalam waktu dekat akan terus meningkat, mengingat banyaknya pasien dikarantina saat ini menunggu hasil swab dari laboratorium Jatim. Perkembangan situasi seperti sekarang, dimana laju pertambahan orang yang terinfeksi virus dan meninggal semakin mengkhawatirkan. Kewaspadaan berubah menjadi kepanikan. Rasa yang sama (panik dan gagap) juga dirasakan oleh gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) Covid - 19 Kabupaten Situbondo. Demikian diungkapkan Eko Febrianto Ketum LSM Siti Jenar, Sabtu (6/6/2020) lewat pesan WhatsAppnya.
Menurut Eko, GTPP Covid - 19 kabupaten ini dinilai kurang berhasil dalam penanganan dan menganalisa penyebarannya. Sehingga 2 desa seperti Desa Tenggir Kecamatan Panji serta Olean Kecamatan Kota yang kini jadi cluster baru penyebaran wabah, tempat tersebut sudah masuk kategori transmisi lokal.
Berangkat dari keprihatinan akan perkembangan kondisi saat kini, dirinya bersama Syaiful Bahri Ketum GP Sakera sesama aktivis kemanusiaan dan sosial, para dermawan seperti Husama Bahres Kades Besuki dan Helmi Taher pengusaha asal Besuki terketuk untuk turun langsung membantu masyarakat di dua desa tersebut.
"Dengan memberi motivasi, edukasi kepada korban terdampak. Pembagian alat kesehatan gratis. Bahkan sampai ikut mengantar bantuan logistik makanan ke dapur umum warga yang melakukan karantina mandiri. Bersama para donatur dan relawan meski dengan konsekwensi kita juga turut terpapar, demi misi kemanusiaan. Aksi sosial ini murni inisiatif pribadi dan para donatur," ungkap Eko.
Selain itu Eko juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu takut namun tetap waspada. Ikuti protokol kesehatan dan himbauan pemerintah.
"Kita akan terus bergerak dan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah setempat dengan gugus tugasnya. Ini menjadi beban kita bersama untuk ikut terlibat dalam aksi kemanusiaan," tandas Ketum Siti Jenar.
Hal senada juga disampaikan Husama Bahres yang didampingi Ketua BPD Desa Besuki dan Helmi Taher, mengatakan bahwa ini murni rasa kemanusiaan.
"Bukan karena lebih secara financial. Mengingat warga Desa Besuki saat ini sudah hampir 95% tercover oleh bantuan. Karena itu saya terpanggil untuk ikut membantu," ujar Kades Husama.
Sementara warga terdampak yang berada di dua desa (Tenggir, Olean) memberikan apresiasi dan berterima kasih dengan adanya kegiatan yang dilakukan pegiat kemanusiaan beserta para relawan. Mereka berharap tidak berhenti sampai disini. Dan bisa menjadi motivasi bagi donatur atau simpatisan lain. (Red/Tim)
Pembaca
Menurut Eko, GTPP Covid - 19 kabupaten ini dinilai kurang berhasil dalam penanganan dan menganalisa penyebarannya. Sehingga 2 desa seperti Desa Tenggir Kecamatan Panji serta Olean Kecamatan Kota yang kini jadi cluster baru penyebaran wabah, tempat tersebut sudah masuk kategori transmisi lokal.
Berangkat dari keprihatinan akan perkembangan kondisi saat kini, dirinya bersama Syaiful Bahri Ketum GP Sakera sesama aktivis kemanusiaan dan sosial, para dermawan seperti Husama Bahres Kades Besuki dan Helmi Taher pengusaha asal Besuki terketuk untuk turun langsung membantu masyarakat di dua desa tersebut.
"Dengan memberi motivasi, edukasi kepada korban terdampak. Pembagian alat kesehatan gratis. Bahkan sampai ikut mengantar bantuan logistik makanan ke dapur umum warga yang melakukan karantina mandiri. Bersama para donatur dan relawan meski dengan konsekwensi kita juga turut terpapar, demi misi kemanusiaan. Aksi sosial ini murni inisiatif pribadi dan para donatur," ungkap Eko.
Selain itu Eko juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu takut namun tetap waspada. Ikuti protokol kesehatan dan himbauan pemerintah.
"Kita akan terus bergerak dan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah setempat dengan gugus tugasnya. Ini menjadi beban kita bersama untuk ikut terlibat dalam aksi kemanusiaan," tandas Ketum Siti Jenar.
Hal senada juga disampaikan Husama Bahres yang didampingi Ketua BPD Desa Besuki dan Helmi Taher, mengatakan bahwa ini murni rasa kemanusiaan.
"Bukan karena lebih secara financial. Mengingat warga Desa Besuki saat ini sudah hampir 95% tercover oleh bantuan. Karena itu saya terpanggil untuk ikut membantu," ujar Kades Husama.
Sementara warga terdampak yang berada di dua desa (Tenggir, Olean) memberikan apresiasi dan berterima kasih dengan adanya kegiatan yang dilakukan pegiat kemanusiaan beserta para relawan. Mereka berharap tidak berhenti sampai disini. Dan bisa menjadi motivasi bagi donatur atau simpatisan lain. (Red/Tim)
Pembaca
Posting Komentar