Menurut Kepala Sekolah Drs. Hendrik Subroto, MM saat ditemui wartawan Jawapes dikantornya, Jumat (1/11/2019) mengatakan, kegiatan ini merupakan ajang kompetisi untuk siswa SMA/MA sederajat yang diadakan tingkat Nasional yaitu Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR). Kegiatan ini menjadi ajang kompetisi bagi siswa SMA/MA sederajat untuk mengukur kemampuan penguasaan dan pengaplikasian ilmu biologi".
"Tema karya ilmiah dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) PIBT XXV adalah “Inovasi dan Kreativitas Generasi Muda di Bidang Biologi demi Kemajuan Bangsa”. Subtema yang dapat diajukan adalah Pendidikan, Pangan, Bioteknologi, Lingkungan, Energi, Sosial, Ekonomi, dan Budaya serta Kesehatan dan Biodiversitas. Teknis kompetisi ajang nasional ini diikuti oleh berbagai sekolah di seluruh pelosok tanah air," tambahnya.
Dimulai dari pengiriman naskah full paper karya ilmiah dari 107 tim disaring kembali menjadi 81 dan akhirnya dipilih 10 tim terbaik yang masuk final untuk mempresntasikan hasil karyanya.
Siswa dari SMKN 2 Pacitan yang tergabung di ekstrakurikuler KIR, mengirimkan 2 tim untuk mengikuti kompetensi ini, namun seleksi hanya 1 tim yang lolos ke final dan maju untuk mempresentasikan hasil karyanya di depan 3 juri yang terdiri dari beberapa dosen profesor dan doktor dari Universitas Negeri Semarang. Siswa tersebut adalah Shelva Alifya Pambudi, Mochamad Taufiq dan Ma’ruf Syaifudin yang saat ini masih aktif belajar di Kompetensi Keahlian Agribisnis Perikanan.
Tema yang diambil oleh tim dari SMKN 2 Pacitan adalah Teknologi Lingkungan dimana karya ini diberi judul “Kanggon Kunceng : Replika Filter Alam Sebagai Pengolah Limbah Rumah Tangga Inovatif yang Ramah Lingkungan”. Karya ini merupakan hasil karya yang telah mengalami pengembangan penelitian dari beberapa penelitian sebelumnya. Setelah melalui proses presentasi dan tanya jawab dari juri akhirnya perolehan juara 1 disandang oleh mereka. Dengan mengalahkan beberapa sekolah SMA dari Cirebon, Semarang, Samarinda, Sulawesi Tengah, Boyolali, Tuban, Jakarta, Denpasar dan Malang, ujarnya.
Dengan perolehan prestasi dari perlombaan tersebut Hendrik berharap para siswa bisa melanjutkan pendidikan kejenjang Perguruan Tinggi dengan mengikuti program bidik misi, tuntasnya.(pram)
Pembaca
Posting Komentar