Jawapes Situbondo - Pembukaan Deklarasi Pendirian Faskes NU secara resmi dibuka oleh pengurus harian Syuriyah PBNU KH. Miftahul Akhyar tepat pukul 11.45 Wib, Minggu (27/10/2019) di PP Wali Songo, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan khidmat. Dan dihadiri langsung oleh pengasuh PP Wali Songo KHR. Moh. Kholil As'ad Syamsul Arifin, Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto, SH., Kepala BNN Provinsi Jatim Brigjen Pol Bambang Priyambadha, Kepala Bidang Pemberantasan BNN Jatim Kombes Arif Dermawan (putera daerah asal Situbondo), para pengurus dan santri PP Wali Songo serta tamu undangan lainnya.
Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit NU (Arsinu) yang juga pengasuh PP Darul Ulum Peterongan Jombang Dr. dr. H.M. Zulfikar As'ad, MMR., menjelaskan Arsinu berangkatnya juga yang menginisiasi dari Jatim, karena mayoritas anggota dari Jatim.
Selanjutnya dikatakan, masalah kesehatan sejak awal sudah menjadi hal yang diperhatikan. Terlebih NU adalah organisasi masyarakat yang memperhatikan bidang keagamaan, sosial, pendidikan dan kesehatan. Sesuai dengan amanah muktamar 2004 bahwa NU harus memperhatikan masalah kesehatan. Karena kesehatan menjadi kebutuhan setiap insan.
Ketua Arsinu sangat mengapresiasi ketika PBNU menginisiasi pula, agar setiap wilayah setidaknya memiliki rumah sakit. Atau PWNU Jatim juga mengharap di setiap kabupaten mempunyai rumah sakit.
"Terima kasih kepada KHR. Moh. Kholil As'ad Syamsul Arifin yang telah mempersiapkan kami. Karena hampir semua yang memfasilitasi ini dari KHR. Moh. Kholil As'ad dan keluarga besar PP Wali Songo," ucap ketua Arsinu.
Sementara menurut Brigjen Pol Bambang, penyalahgunaan narkoba pada milenial saat ini menjadi permasalahan global di berbagai negara tidak terkecuali Indonesia. Tahun 2018 badan dunia yang menangani tindak pidana narkotika dan obat-obatan menyatakan dari 275 juta penduduk di dunia 5,6 % dari penduduk yang berusia 15 - 64 tahun pernah mengkonsumsi narkoba meskipun hanya sekali.
Dijelaskannya bahwa BNN mempunyai 3 strategi yaitu strategi pencegahan seperti melakukan ceramah bahaya narkoba dan tes urine, strategi pemberantasan serta rehabilitasi.
"Alhamdulillah saya mengapresiasi pada pengurus PP Wali Songo yang telah rutin melaksanakan tes urine sebagai salah satu bentuk pencegahan," pungkasnya.(Jpes01)
View
Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit NU (Arsinu) yang juga pengasuh PP Darul Ulum Peterongan Jombang Dr. dr. H.M. Zulfikar As'ad, MMR., menjelaskan Arsinu berangkatnya juga yang menginisiasi dari Jatim, karena mayoritas anggota dari Jatim.
Selanjutnya dikatakan, masalah kesehatan sejak awal sudah menjadi hal yang diperhatikan. Terlebih NU adalah organisasi masyarakat yang memperhatikan bidang keagamaan, sosial, pendidikan dan kesehatan. Sesuai dengan amanah muktamar 2004 bahwa NU harus memperhatikan masalah kesehatan. Karena kesehatan menjadi kebutuhan setiap insan.
Ketua Arsinu sangat mengapresiasi ketika PBNU menginisiasi pula, agar setiap wilayah setidaknya memiliki rumah sakit. Atau PWNU Jatim juga mengharap di setiap kabupaten mempunyai rumah sakit.
"Terima kasih kepada KHR. Moh. Kholil As'ad Syamsul Arifin yang telah mempersiapkan kami. Karena hampir semua yang memfasilitasi ini dari KHR. Moh. Kholil As'ad dan keluarga besar PP Wali Songo," ucap ketua Arsinu.
Sementara menurut Brigjen Pol Bambang, penyalahgunaan narkoba pada milenial saat ini menjadi permasalahan global di berbagai negara tidak terkecuali Indonesia. Tahun 2018 badan dunia yang menangani tindak pidana narkotika dan obat-obatan menyatakan dari 275 juta penduduk di dunia 5,6 % dari penduduk yang berusia 15 - 64 tahun pernah mengkonsumsi narkoba meskipun hanya sekali.
Dijelaskannya bahwa BNN mempunyai 3 strategi yaitu strategi pencegahan seperti melakukan ceramah bahaya narkoba dan tes urine, strategi pemberantasan serta rehabilitasi.
"Alhamdulillah saya mengapresiasi pada pengurus PP Wali Songo yang telah rutin melaksanakan tes urine sebagai salah satu bentuk pencegahan," pungkasnya.(Jpes01)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments