Jawapes Surabaya - Sidang lanjutan terdakwa Sugi Nur Raharja alias Gus Nur masuk dalam agenda tuntutan. Gus Nur dan Penasehat Hukumnya dibuat kesal oleh Jaksa Penuntut Umum akibat penundaan tuntutan selama empat minggu tak kunjung usai, Kamis (29/8/2019).
Akhmad Khozinudin selaku Penasehat hukum Gus Nur juga mengungkapkan kekecewaannya saat jumpa pers. “Sudah empat minggu masih belum bisa memberikan tuntutan, jangan rusak citra aparatur penegak hukum dengan tidak profesionalitas dalam menjalankan profesi,” ucapnya kepada awak media.
Jika Jaksa Penuntut Umum tidak bisa membuat tuntutan selama satu bulan, Penasehat Hukum Gus Nur minta tuntutan bebas. “Jatuhkan saja tuntutan bebas itu lebih baik,” tambahnya.
Sedangkan menurut Andry Ermawan, Gus Nur dan penasehat hukum sudah tepat waktu. Pihak Jaksa Penuntut Umum seringkali menunda bahkan telat saat jadwal sidang. “Sehingga hal ini tidak relevan,” tandasnya.
Akibat penundaan berkali-kali oleh Jaksa Penuntut Umum, Gus Nur merasa terdzalimi.
“Ini dzalim terhadap waktu saya, uang saya, agenda saya. Kalau saya salah dimata hukum jatuhkan saja entah 10 tahun, seumur hidup juga silahkan dan saya akan siap,” kata Gus Nur.
Diakhir kata, Gus Nur juga mendo’akan hakim dan beberapa aparatur penegak hukum lainnya agar tidak terjadi apa-apa.
“Mari kita Al-Fatehah bersama-sama, semoga hakim dan para hadirin yang mengikuti persidangan saya selalu diberi kesehatan. Karena saya sejatinya berdakwa dan mengingatkan kemungkaran yang dilakukan oleh akun generasi muda NU yang mengklaim saya penganut wahabi,“ pungkasnya.(Ryn)
View
Akhmad Khozinudin selaku Penasehat hukum Gus Nur juga mengungkapkan kekecewaannya saat jumpa pers. “Sudah empat minggu masih belum bisa memberikan tuntutan, jangan rusak citra aparatur penegak hukum dengan tidak profesionalitas dalam menjalankan profesi,” ucapnya kepada awak media.
Jika Jaksa Penuntut Umum tidak bisa membuat tuntutan selama satu bulan, Penasehat Hukum Gus Nur minta tuntutan bebas. “Jatuhkan saja tuntutan bebas itu lebih baik,” tambahnya.
Sedangkan menurut Andry Ermawan, Gus Nur dan penasehat hukum sudah tepat waktu. Pihak Jaksa Penuntut Umum seringkali menunda bahkan telat saat jadwal sidang. “Sehingga hal ini tidak relevan,” tandasnya.
Akibat penundaan berkali-kali oleh Jaksa Penuntut Umum, Gus Nur merasa terdzalimi.
“Ini dzalim terhadap waktu saya, uang saya, agenda saya. Kalau saya salah dimata hukum jatuhkan saja entah 10 tahun, seumur hidup juga silahkan dan saya akan siap,” kata Gus Nur.
Diakhir kata, Gus Nur juga mendo’akan hakim dan beberapa aparatur penegak hukum lainnya agar tidak terjadi apa-apa.
“Mari kita Al-Fatehah bersama-sama, semoga hakim dan para hadirin yang mengikuti persidangan saya selalu diberi kesehatan. Karena saya sejatinya berdakwa dan mengingatkan kemungkaran yang dilakukan oleh akun generasi muda NU yang mengklaim saya penganut wahabi,“ pungkasnya.(Ryn)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments