Pembina Diana Ria Enterprise Meminta Maaf Usai Klarifikasi Terkait Melibatkan Nama MAJT

jawapes.or.id - berita seputar indonesia


Jawapes Semarang
- Akibat dari mencantumkan nama Lapangan Masjid Agung Semarang sebagai tempat pertunjukan musik dangdut yang digelar pada Jumat (12/7/2019) pukul 20:00 Wib, kedua pengelola masjid besar di Semarang yaitu Pengurus Dewan Pengelola Pelaksana Masjid Agung Jawa Tengah (DPP MAJT) dan Pengurus Takmir Masjid Agung Semarang (MAS) mengaku tidak nyaman dan memprotes pamflet (brosur) yang sudah tersebar luas di media sosial, spanduk dan salah satu stasiun radio di Semarang.

Pengurus Bidang Pendidikan DPP MAJT Eman Sulaeman menuturkan, tersebarnya informasi di medsos, spanduk dan media bahwa akan ada konser dangdut yang digelar di lapangan Masjid Agung, sebagian kalangan masyarakat dan tokoh masyarakat serta tokoh agama dan beberapa pejabat penting  menanyakan...?
"apakah betul ada konser musik dangdut digelar di lapangan Masjid Agung?,
"apakah memang ada kerja sama atau dari pihak masjid yang mendapat keuntungan secara materi dari konser tersebut?". Secara tegas saya sampaikan dan kegiatan konser dangdut tersebut tidak ada kaitanya dengan Masjid Agung, tidak berada ditanah atau bondo Masjid Agung, namun nama kita Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dicatut," ucapnya usai menerima klarifikasi dari Pembina Diana Ria Enterprise Muntohar di Sekretariat DPP MAJT Jl. Gajah Raya Semarang, Jumat (12/7/2019).

Atas kejadian tersebut, pihaknya menyayangkan dan meminta kepada pihak penyelenggara untuk meminta maaf secara tertulis dan permohonan maaf di media massa kepada Pengelola MAJT dan MAS. "Tadi pihak penyelenggara sudah klarifikasi dan bersedia membuat pernyataan permohonan maaf secara tertulis dan melalui media," ungkapnya.

Pengurus Bidang Humas dan Kerjasama DPP MAJT Nur Khoirin menambahkan, pihaknya menduga bahwa pencantuman nama lapangan Masjid Agung disengaja, mengingat nama Masjid Agung sudah populer dan mudah dikenali oleh masyarakat sehingga dengan ndompleng (Pencantuman) nama lapangan masjid bisa lebih mudah menggaet massa untuk datang.  "Sebenarnya ini bisa menjadi persoalan serius terkait pencemaran nama baik Masjid Agung, bisa menjadi ranah hukum pidana. Namun karena pihak pengelola beriktikad baik dan bersedia meminta maaf, kita tidak memperpanjang dan yang bersangkutan bisa segera membuat permohonan maaf secara resmi dan tidak mengulangi lagi," ucapnya.

Sementara itu, Pembina Diana Ria Enterprise Muntohar menuturkan, pihaknya siap memberikan pernyataan permohonan maaf tertulis dan melalui media massa. "Kami selaku penyelenggara acara, mohon maaf kepada pengelola MAJT dan MAS atas kekeliruan dalam pencatuman nama tempat penyelenggaraan tersebut. Semoga ini menjadi evaluasi kami dan tidak terulang kembali pada even-even mendatang," urainya.

Muntohar juga mengaku telah menggelar konser serupa di tempat tersebut, terhitung sudah 7 tahun ini. "Kita sudah sering membuat even di tempat tersebut dan selama ini tidak ada komplain (Protes) dari masyarakat, baru kali ini ada komplain keluhan masyarakat," akunya.(cpt)
Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama