Expo 2019 diisi dengan gelar produk unggulan Koperasi dan UMKM Kabupaten Pacitan dan Expo pembiayaan yang melibatkan perbankan dan BUMN yang menyediakan kredit permodalan bagi Koperasi dan UMKM. Dan lebih dari 100 UMKM mengikuti gelar produk yang terdiri dari produk makanan, minuman, kerajinan, fashion dan kuliner khas Pacitan.
Acara tersebut ditandai penyerahan bantuan dana bergulir dan dana hibah kepada para pelaku usaha, dan diserahkan langsung oleh Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI, Ir. Abdul Kadir Damanik dan didampingi Bupati Pacitan Indartato.
Dan didalam expo, pembiayaan para anggota koperasi dan UMKM bisa berkonsultasi langsung dengan perbankan dan BUMN terkait kredit modal usaha bagi UMKM. Perbankan dan perusahaan yang terlibat dalam kegiatan tersebut yaitu Bank BI, INKA Bank BNI, CIS, Bank Jatim serta dana stimulan dari kementrian Koperasi UMKM ditambah lagi dari Pemkab Pacitan sebesar Rp 9 Miliar.
Ir. Abdul Kadir Damanik berpesan kepada Bupati Pacitan, jangan sampai gedung PLUT KUMKM yang sudah dihibahkan ke Pemkab Pacitan tersebut dialihfungsikan, seperti halnya kantor, hotel dan kepentingan - kepentingan lainnya.
"Sampai dengan hari ini untuk perwilayah propinsi yang sudah diserahterimakan sebanyak 34 unit gedung PLUT-KUMKM termasuk PLUT KUMKM Pacitan. Saya sangat berharap kepada Bupati agar setelah dilakukan serah terima gedung PLUT-KUMKM ini agar dilakukan perawatan dan pemanfaatannya secara optimal bagi kepentingan pengembangan Koperasi dan UKM di Kabupaten Pacitan,” tandasnya.
PLUT–KUMKM Kabupaten Pacitan merupakan pusat layanan usaha terpadu yang dibangun untuk mendorong peningkatan kapasitas dan kemandirian UMKM melalui penyediaan jasa non-finansial yang menyeluruh, terintegrasi, dan bersifat stimulus yang mencakup peningkatan kinerja produksi, kinerja pemasaran, akses ke pembiayaan, pengembangan SDM melalui peningkatan kapasitas kewirausahaan, teknis dan manajerial, serta kinerja kelembagaan dalam rangka meningkatkan daya saing KUMKM.
“Saya berharap agar semua instansi, lembaga dan stakeholder dalam membina pelaku usaha KUMKM bisa bersinergi dengan PLUT – KUMKM untuk mengangkat produk-produk unggulan daerah supaya mempunyai nilai tambah terutama usaha mikro, kecil dan menengah. Sedapatnya mereka bisa lebih maju dan perekonomian keluarga bisa lebih mapan,” tegasnya.
Sedangkan menurut Eny Setyowati selaku Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Pacitan saat ditemui oleh tim media Jawapes menyampaikan, sampai saat ini untuk pembinaan UMKM sudah mencapai 2000 ribu lebih yang kita bina, namun dengan keterbatasan personil kami tetap melakukan diagnosa usaha. Jadi kita buat pola inkubasi digital, jika sudah bisa digunakan akan kita adakan pemetakan.
"Yang paling terpenting lagi, kita harus mengetahui terlebih dahulu produk yang kita buat dan tingkat kebutuhannya yang cocok di masyarakat,” terangnya.
Lebih lanjut, untuk harapannya para pelaku usaha dan para millenial bisa masuk dalam bisnis di PLUT ini. Selain itu, kita juga ada konsultan pendampingan di beberapa bidang usaha, yang tujuannya agar semua itu bisa tercapai apa yang diinginkan para pelaku usaha,” pungkasnya.(Ans)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments