Pendidikan adalah syarat mutlak berkembangya peradaban. Tanpa pendidikan yang memadai, tidak akan ada SDM yang mampu membawa perubahan peradaban ke arah yang lebih baik.
Bertepatan pada hari Ulang Tahun Jawapes yang ke 5. Media Jawapes menggelar
Diklat Jurnalistik yang diadakan di markas besar Media Jawapes di jalan Ketintang Baru 2/14 Surabaya.
Kepala pimpinan redaksi Jawapes, Bapak Rizal Diansyah Soesanto,ST berharap: "Kami berkeinginan agar nantinya, seluruh anggauta Jurnalis Jawapes bisa untuk mawasdiri dalam mengemban tugas dan membentuk watak karakter Jurnalis akan semak matang dan mumpuni dalam menjalankan profesinya dengan baik" ujarnya.
Wartawan selain dibatasi oleh ketentuan hukum, seperti Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, juga harus berpegang kepada kode etik jurnalistik.
Tujuannya adalah agar wartawan bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya, yaitu mencari informasi yang akurat.
Ada pepatah mengatakan how to lead the change (bagaimana memimpin perubahan), dan bukan hanya how to follow the change (bagaimana ikut dalam perubahan). Oleh karena itu, output pendidikan harus diarahkan menjadi agen perubahan.
Di sinilah peran penting Media Jawapes menggelar Diklat dengan Tema " Mempersiapkan diri untuk Verifikasi dan sertifikasi menujuh profesionalisme".
Dengan diadakannya Diklat tersebut akan semakin merekat, keutuhan profesional jurnalis yang teramat sangat menentukan perubahan menyongsong peradaban Jurnalistik di tahun 2019.
Komisaris jawawapes Bpk. Soegeng Noegroho mengatakan "Dengan menyonsong peradaban Perubahan di tahun 2019 yang akan datang, seluruh awak Media akan lebih bermartabat. Melalui UKW (Uji Kopentensi Wartawan) maka, akan lahirlah generasi baru yang mampu melaksanakan Kode Etik Jurnalistik dengan baik dan benar". Dan jangan sampai menjadi Wartawan Bodrex atau Parasetamol" imbuhnya.
Ada itikat baik yang di lakukan oleh Media Jawapes adalah untuk memurnikan gerakan jurnalis yang menjadikan Pancasila sebagai basis ideologi tauhid jurnalisnya. Sebab, sebagai putra dan putri, serta sebagai pemuda dan pemudi Indonesia, ada sebuah eksepkatasi untuk membangun peradaban Indonesia berdasarkan cita-cita Adi Luhung dari Pancasila.
Inspiratif berarti segala bentuk penyampaian data dan informasi (pengetahuan) yang dilakukan oleh media ini senantiasa menjadi pencerah kesadaran berpikir, lisan, tulisan dan akhlak, sehingga menginspirasi semua pembaca untuk menjadi penyampai pengetahuan yang menjadikan kebenaran dan kebaikan ketauhidan sebagai landasannya.
Inovatif berarti segala bentuk aktivitas media kami termasuk dalam hal pewartaan data dan informasi tidaklah sekedar mengikuti perkembangan zaman namun berupaya mendahului zaman. Senantiasa menampikan dan menyuguhkan wacana dan narasi peradaban dalam semua sektor dan genre dengan karakter, gaya, tampilan, dan metodologi yang baru dan berbeda dari yang lain.
Kreatif berarti segala bentuk aktivitas media kami merupakan interpretasi produktif dan kreatif dari kualitas kader Sekolah Peradaban yang hendak menyuguhkan wacana dan narasi peradaban dengan sentuhan yang merakyat dan mudah dipahami dan diikuti oleh semua elemen masyarakat.
Kritis berarti segala bentuk produk jurnalistik media kami tidak mau nyaman dengan zona kemapaman sistem dan wacana, tetapi senantiasa melakukan kritik terhadap sistem yang ada dari segala sektornya untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Tak ada karya yang luput dari kritik, masukan, saran, tanggapan termasuk hujatan, olehnya itu kami menyadari bahwa eksistensi media kami juga sangat tergantung pada empati para pembacanya dalam mencari, memperifikasi, menyeleksi, menyimpan dan menyimpulkan setiap pewartaan informasi dan pengetahuan yang kami lakukan. Semoga media ini benar-benar menjadi pencerah di tenggah menyamurnya data dan informasi dari berbagai sumber media lainnya.
Semoga Jawapes tetep selalu berkarya dalam penyampaian berita yang Akurat.
Setiap langkah yang kita tentukan akan menentukan langkah kita ke depan. (banyu ladhuni)
Pembaca
Posting Komentar