Jawapes LUMAJANG - Pemerintah Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian melalui inovasi program unggulan daerah. Salah satunya adalah Gerbas Tani (Gerakan Belanja Sayur di Lahan Petani) 2025, Jum,at (24/11/2025).
Gerakan ini tak sekadar menjadi event seremonial. Di baliknya, mengalir semangat memperkuat kemandirian pangan nasional sekaligus mendorong tumbuhnya ekowisata berbasis pertanian yang sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
Universitas Jember fakultas ilmu sosial dan Ilmu Politik dari Prodi kesejahteraan sosial melaksanakan kunjungan dan wawancara secara langsung ke lokasi Gerbastani atau Gerakan Belanja Sayur di Lahan Petani bertempat di desa Kedungrejo kecamatan rowokankung kabupaten Lumajang provinsi Jawa Timur, kegiatan wawancara ke tokoh atau pendiri gebastani.
Derviola Putri Cahayani bersama Dwi Andhara Shayla Julianty Melakukan wawancara secara langsung kepada pengurus gebastani bapak wiyoko sekaligus beliaunya seorang petani.kegiatan wawancara ini di mulai pada pukul 13.09 WIB, Point - point yang dipertanyakan kenapa memilih mendirikan gerbas tani.
1.Apa saja solusi tantangan yang dihadapi oleh para petani dalam menjaga gerbas tani sejak awal.
2.Apa saja solusi tantangan yang dihadapi oleh para petani dalam menjaga gerbas tani sejak awal.
3.Tantangan.
4. Strategi apa yang digunakan untuk dapat menarik pengunjung, dan bagaimana cara mempertahankan daya tarik ekowisata gerbastani.
5.Harapan untuk kedepannya, baik untuk pemerintah atau masyarakat sendiri untuk keberlangsungan gerbang tani
Wiyoko menjawab pertanyaan adik - adik mahasiswa dengan sabar dimana solusi dan tantangan Seebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mayoritasnya bekerja sebagai petani. karena pada saat itu harga jual hasil tani di ladang sangat anjlok. Sehingga kami berdiskusi untuk mencari upaya agar dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat disini, sehingga terpikirkan untuk bagaimana jika kami menjual hasil ladang kami langsung kepada konsumen, sehingga proses pendistribusian hasil ladang kami dapat langsung terjual kepada konsumen, dimana konsumen mendapat harga yang lebih murah dibanding dipasaran. namun kami juga mendapat untuk yang lebih dibanding harus mendistribusikan kepada tengkulak lalu ke pasar.
Untuk pertanyaan berikut solusi para petani dalam menjaga gerbas tani sejak awal tentunya banyak solusi tantangan yang dialami salah satunya yaitu untuk memberikan invoasi inovasi terbaru dalam gerbastani ini. dimana didalam nya tanaman yang ditanam merupakan tanaman musiman yang sewaktu waktu apabila tidak musim maka penampilan dari eduwisata kami kurang menarik, kami membuka wisata ini setiap musim kedua, bisa jadi bulan September, atau bahkan Juni.
Untuk tantangan terberat yaitu kepercayaan warga mereka menganggap “ apasih yang dihasilkan dari gerbas tani ini” di awal tercetusnya ide ini. banyak warga yang masih tidak sejalan dengan pemikiran kami, banyak yang masih meragukan berhasilnya ide yang telah kami rancang. selain itu juga kami pada awalnya terkendala biaya pembangunan gerbastani ini.
Point yang terkait strategi apa yang digunakan untuk dapat menarik pengunjung, dan bagaimana cara mempertahankan daya tarik ekowisata gerbastani
" Untuk strategi, pada awalnya kami menggunakan metode mulut ke mulut, yaitu penyebaran informasi melalui satu orang ke yang lainnya. sehingga gerbastani mulai dikenal dan mulai banyak pengunjung. selain itu mereka menggunakan sosial media untuk mempromosikan gerbastani kami. dimana juga hal ini sudah dilakukan oleh pengunjung yang datang, mereka meliput, dan memostingnya di sosial media sehingga dari beberapa postingan itu menarik banyak wisatawan yang datang, bahkan hingga dari luar kota. bahkan tak jarang mahasiswa berkunjung ke gerbastani untuk melakukan penelitian tugas skripsi nya," kata wiyoko.
Diakhir wawancara mahasiswa unej ini tentang harapan kedepannya semoga gerbastani tani bukan hanya ada di sini tetapi bisa di tempat lain, nama nya boleh beda tetapi esensi nya tetap sama dan semoga petani diluar sana bisa mengambil sisi positif nya dan semoga kedepannya semakin dikenal dan memiliki banyak inovasi baru sehingga dapat mengikat pengunjung pengunjung baru.
Derviola berharap kedatangan para mahasiswa dari universitas Jember ini bisa memberikan informasi yang baik untuk di sampaikan ke mahasiswa lain serta masyarakat umum, sebelumnya berpamitan beberapa rekan yang juga hadir ke gebastani desa Kedungrejo kecamatan rowokankung seperti Zalfa Aulia Rizqi Navandia, Defiona Zhavira Ramadhani, dan Khalisa Aulia bekerja sama untuk mencari informasi dan data terbaru.
" Semoga kegiatan gerbastani di desa Kedungrejo kecamatan rowokankung kabupaten Lumajang terus memberikan inovatif dan kreatif petani untuk berkarya lebih baik lagi untuk keberlanjutan di sektor pertanian, sukses selalu," kata dervi.
( Pewarta)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments