Kadinsos Jatim, Restu Novi Widiani bersama Penghargaan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa


Jawapes SURABAYA – Dedikasi dan tanggung jawab dan bekerja secara profesional untuk kepentingan bersama merupakan tugas yang mulia sosok dari Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jatim, Dra. Restu Novi Widiani, MM.

Pejabat yang akrab disapa Novi ini menerima tanda kehormatan Lencana Jer Basuki Mawa Beya Perak dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.

Penghargaan tersebut disematkan langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di momen peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-80 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10/2025) lalu.

Penghargaan bergengsi ini diberikan atas dedikasinya beserta jajaran Dinsos Jatim dalam penanganan dan penanggulangan bencana, pemulihan sosial, serta pengawalan program Sekolah Rakyat (SR) di seluruh wilayah Jawa Timur.

Gubernur Khofifah menilai kiprah Dinsos Jatim selama ini telah menjadi garda terdepan dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana dan kesulitan sosial.

Novi menyampaikan rasa syukur dan haru. Ia menganggap tanda kehormatan tersebut bukan semata pencapaian pribadi, melainkan buah kerja keras seluruh jajaran Dinsos Jatim.

“Penghargaan ini saya dedikasikan untuk keluarga besar Dinsos Jatim, termasuk yang ada di UPT dan Balai, serta seluruh pilar sosial, mulai dari Tagana dengan dapur umumnya, JSC, hingga TKSK dan Pelopor Perdamaian dengan dapur air dan layanan psikososialnya,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).

Novi menegaskan, penghargaan Jer Basuki Mawa Beya ini menjadi pengingat bahwa setiap upaya sosial selalu menuntut pengorbanan dan kerja bersama. Salah satu bentuk nyata dari semangat tersebut terlihat dalam penanganan tragedi ambruknya tiga lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, beberapa waktu lalu.

Dalam kejadian memilukan itu, Dinsos Jatim bergerak cepat melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang langsung mendirikan Dapur Umum, dengan menyediakan makanan sehat dan bergizi tiga kali sehari sejak awal kejadian, Senin (29/9/2025) hingga Senin (6/10/2025) sebanyak 4.500 porsi. Tak tanggung-tanggung, untuk tetap memenuhi kebutuhan logistik, dua Dapur Umum didirikan oleh Tagana, selain di posko ponpes Dapur Umum juga berdiri di posko RS Bhayangkara Polda Jatim sejak Sabtu (4/10/2025) hingga proses identifikasi korban meninggal selesai.

Pendirian Dapur Umum itu diikuti dengan pendirian Dapur Air oleh Pelopor Perdamaian (Pordam), baik di posko Ponpes Al Khoziny dan Posko RS Bhayangkara.

Seluruh tim bekerja selama 24 jam penuh, menyediakan makanan dan minuman bagi keluarga korban serta tim SAR gabungan tanpa mengenal lelah.

“Dinsos Jatim langsung bergerak begitu menerima laporan pertama. Tidak ada waktu untuk menunggu, karena setiap jam berarti bagi keluarga yang menanti kabar. Para pilar sosial bekerja siang malam, menunjukkan semangat kemanusiaan yang luar biasa,” jelas Novi.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh kebutuhan logistik bagi tim medis, relawan, dan keluarga korban, baik selama proses evakuasi maupun proses identifikasi jenazah oleh Tim DVI tetap terpenuhi dengan baik.

Tak berhenti pada aspek logistik, Dinsos Jatim juga menghadirkan layanan dukungan psikososial (LDP) melalui Jatim Social Care (JSC). Layanan ini diberikan sejak hari pertama kejadian, baik di posko ponpes maupun di rumah sakit. Bukan tanpa alasan, LDP diberikan untuk membantu keluarga korban mengelola kesedihan dan mencegah dampak psikologis berkepanjangan.

Sebagai tindak lanjut, Dinsos Jatim juga melakukan pendataan terhadap keluarga korban selamat dan korban meninggal dunia bersama pihak ponpes, BNPB, dan BPBD. Pendataan tersebut menjadi dasar untuk memastikan hak-hak sosial para korban terpenuhi, salah satunya pemberian santunan oleh Gubernur Jawa Timur untuk korban meninggal Rp 10 juta, Rp 5 juta untuk korban luka berat, dan Rp 2,5 juta untuk korban luka ringan. Hal itu sejalan dengan komitmen Dinsos Jatim dalam mewujudkan pelayanan sosial yang tanggap, cepat, dan berkeadilan.

Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya yang diterima Kadinsos Jatim menjadi simbol komitmen dan ketulusan seluruh insan sosial di Jawa Timur dalam mengabdikan diri untuk kemanusiaan. Novi berharap, apresiasi ini dapat menjadi penyemangat bagi seluruh jajaran Dinsos Jatm hingga pilar-pilar sosial,untuk terus hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan.

“Bagi kami, penghargaan ini bukan akhir, tapi awal untuk bekerja lebih ikhlas, lebih cepat, dan lebih peduli. Karena setiap aksi kecil di lapangan adalah bentuk nyata dari semangat Jer Basuki Mawa Beya, berkorban demi kemaslahatan bersama,” pungkas Novi. 

( Eko/Humas)

Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan