Aksi Demo Mahasiswa Banyumas Raya, Tagih Janji Satu Tahun Pemerintahan Prabowo Gibran Pimpin Negara Untuk Rakyat

Aksi Mahasiswa Banyumas Raya, pertanyaan kinerja evaluasi satu taun Prabowo-Gibran dan suarakan 5 tuntutan konkret


Jawapes, BANYUMAS -
Seruan aksi mimbar bebas, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Mahasiswa Banyumas Raya turun kejalan tagih janji satu tahun Pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, Jumat sore (17/10/2025) mulai Pukul 15.50 Wib hingga selesai di Alun-alun Purwokerto Kabupaten Banyumas. Meski diguyur hujan, konsisten aksi tidak gentarkan para mahasiswa Unsoed, UMP dan Unwiku Purwokerto untuk menyuarakan fokus isu dan lima tuntutan konkret jelang satu tahun Pemerintahan Prabowo - Gibran (Pelantikan Presiden, 20/10/2024).

Mereka bentangkan sejumlah spanduk dengan bertuliskan, "Tarik Ke Barak TNI, Cabut UU Cipta Kerja/May Day, Menolak Lupa 13.12 Kanjuruhan, Wujudkan Reforma Agraria Sejati".

Presiden BEM KM UMP (Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Yoga Dwiyono dalam keterangannya menyampaikan, bahwa kami bergerak bersama elemen teman-teman Mahasiswa Banyumas Raya berkomitmen penuh terhadap bagaimana keadilan di Indonesia, terutama untuk rakyat kecil.

"Ada beberapa fokus isu dan 5 tuntutan yang kami bawa, yakni krisis demokrasi dan kebebasan sipil ruang kritik, kebebasan Pers dan suara rakyat makin disempitkan serta berkaitan dengan kebijakan lokal yang salah satunya mendorong percepatan revisi Perbup Banyumas No. 9 tahun 2024 tentang tunjangan DPRD Banyumas. Mahasiswa Banyumas raya harus menjadi penjaga nurani dan benteng kebebasan didaerah serta kami mengawal lima tuntutan konkret," ungkapnya.

Adapun lima tuntutan konkret secara nasional dan regional tersebut diantaranya ;
1. pulihkan ruang demokrasi dan kebebasan sipil.
2 Transparansi dan pemerataan dana Pendidikan.
3 wujudkan keadilan ekonomi dan lapangan kerja layak.
4. Hentikan perusakan lingkungan dan perampasan ruang hidup.
5. Kami dari BEM KM UMP juga selalu konsisten untuk mengawal bagaimana tunjangan DPRD Banyumas yang sangat tinggi. Kami mendesak supaya mempercepat uprezle Perbup No. 9 Tahun 2024 berkaitan dengan tunjangan Perumahan dan Transportasi anggota DPRD Kabupaten Banyumas.

Lanjut Yoga di celah aksi mengatakan, kita menuntut Pemerintah supaya adanya pemerataan Dana Pendidikan dan penguatan literasi rakyat. Dana pendidikan yang tidak transparan dan dana publik yang tidak berpihak hingga biaya pendidikan semakin mahal serta Kampus menjadi ajang komersialisasikan.

Sementara itu, janji kampanye yang pernah disampaikan oleh Prabowo-Gibran mengenai 19 ribu lapangan pekerjaan merupakan janji isapan jempol, bahkan malah terjadi banyaknya PHK dimana-mana. Sehingga kami menganggap bahwa apa yang menjadi janji Prabowo-Gibran harus ditepati.

"Kami memperkirakan bagaimana kinerja saat evaluasi 1 tahun Prabowo Gibran dalam memimpin Indonesia," tandasnya.  

Disinggung mengenai salah satu spanduk bertuliskan "Tarik ke Barak TNI", Presiden BEM KM UMP Yoga Dwiyono menegaskan, karena memeng dibeberapa sektor Pemerintahan sipil sekarang itu sudah  dimasuki oleh TNI dan Polri yang menjadi penyelenggaranya. 

"Seperti contoh masalah Ketahanan Pangan dan Swadaya Pangan yang ada di masyarakat, dimana hal itu menjadi bagian dari petani-petani, Sarjana Pertanian serta yang berkompeten di bidangnya yang seharusnya lebih dilibatkan. Sehingga Tarik Ke Barak TNI itu supaya kita berbagi peran saja, TNI perannya adalah menjaga Negara bukan untuk kemudian bersinggungan langsung kepada masyarakat," ujarnya.

Selanjutnya Yoga Dwiyono juga menyampaikan, satu narasi Indonesia Masih Cemas Rezim Fasis Rakyat Menangis. Kami sepakat bahwa Indonesia saat ini yang digadang-gadang tahun 2045 nanti akan ada generasi emas dan juga perubahan-perubahan yang memang ada fakta, salah satunya dari bonus Demografi. 

"Akan tetapi kita lihat hati ini, bagaimana lapangan kerja yang tidak mencukupi dan tidak layak dimana-mana, pengangguran dimana-mana kemudian beberapa penegakkan hukum di Indonesia yang harus diperbaiki. Ini yang menjadi fokus kami," ungkapnya.

Selain itu, kami juga fokus pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) kata Yoga, bahwa dimana MBG memang banyak sekali menelan korban siswa yang keracunan. 

"Kami melihat hampir di setiap daerah bahkan termasuk Banyumas sendiri banyak sekali terjadi siswa keracunan makan bergizi gratis (MBG), sehingga kami dari Mahasiswa mempunyai satu fokus bahwa Indonesia hari ini belum emas namun masih cemas dengan kondisi kondisi, baik dari sosial ekonomi maupun politik.(Cpt)
Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan