Tradisi "Petik Laut" Nelayan Medoan, Polsek Tongas Kerahkan Personil Pengamanan


Jawapes Tongas wetan – Ratusan warga Dusun Medoan, Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, menggelar tradisi Petik Laut pada Minggu (20/7). Kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB ini merupakan bentuk syukur masyarakat nelayan atas hasil tangkapan laut dan harapan akan keselamatan dalam melaut.

Acara berpusat di lahan tambak yang biasa digunakan sebagai titik kumpul warga. Sekitar 200 orang ikut serta dalam prosesi utama, yang diawali dengan arak-arakan ancak wadah sesaji laut yang dibawa menuju pantai dengan iringan drumband.

Tokoh pemerintah dan aparat keamanan turut hadir memberikan dukungan langsung. Camat Tongas, Rohmad Widiarto, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian budaya lokal yang perlu terus dirawat.


"Tradisi ini tidak hanya memuat nilai spiritual, tapi juga menjaga kebersamaan warga. Pemerintah kecamatan sangat mendukung," kata Rohmad kepada Jawapes.

Setelah arak-arakan, warga menggelar doa bersama dipimpin oleh tokoh adat. Mereka memanjatkan harapan agar hasil laut tahun ini lebih baik dan seluruh nelayan senantiasa diberi keselamatan. Prosesi ini dilakukan dengan khidmat di bawah naungan langit cerah dan angin pantai yang sejuk.

Puncak acara ditandai dengan larung sesaji ke tengah laut menggunakan perahu nelayan. Namun demikian, pengunjung yang hadir di area hiburan dibatasi hanya bagi warga Dusun Medoan dan Jalit, guna mencegah potensi bentrokan seperti yang pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.



Kapolsek Tongas, AKP Mugi SH, mengonfirmasi pihaknya menurunkan 15 personel untuk pengamanan. "Kami bekerjasama dengan TNI, Satpol PP, dan tenaga kesehatan. Titik-titik rawan sudah kami petakan sejak awal," ujarnya.

Sebanyak 8 personel Koramil, 2 anggota Satpol PP, dan 2 tenaga medis dari Puskesmas Tongas juga disiagakan. Mereka ditempatkan di beberapa lokasi strategis seperti panggung hiburan, jalur masuk dusun, dan area tambak untuk memastikan keamanan warga.



Kepala Desa Tongas Wetan, Kasan, mengatakan tradisi Petik Laut bukan sekadar upacara adat, melainkan juga menjadi momen memperkuat solidaritas sosial masyarakat pesisir. "Ini warisan leluhur yang mengajarkan kita untuk menjaga hubungan baik dengan alam," ucapnya.

Untuk hiburan, orkes RGS tampil memeriahkan acara. Namun, panitia memberlakukan pembatasan ketat: hanya warga Dusun Medoan dan Jalit Tongas Wetan yang diizinkan masuk area lapangan. "Kebijakan ini untuk meminimalisir potensi tawuran antarkelompok," Tambah Kasan 

Hingga acara berakhir pukul 16.00 WIB, seluruh kegiatan berlangsung aman dan tertib. Warga tampak puas dan berharap tradisi ini bisa terus dilakukan secara konsisten tanpa meninggalkan akar budayanya.(Id)


Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan