Tampilkan Tumpeng Tempe 10 Meter, Ruwah Desa Sedenganmijen Berlangsung Meriah


Jawapes, SIDOARJO - Dalam rangka menjelang 1 Ramadhan 1445 H untuk mencari berkah yang setiap tahun rutin digelar, Pemerintah Desa Sedenganmijen Kecamatan Krian menggelar ruwah desa yang diselenggarakan di lapangan Desa Sedenganmijen, Minggu (16/2/2025). 


Tak kalah menarik di tahun ini, Pemerintah Desa Sedenganmijen menyajikan tumpeng tempe raksasa setinggi 10 meter. Dalam kegiatan tersebut, juga diadakan lomba tumpeng hias untuk menyemarakkan acara.


Hadir dalam kegiatan, Kepala Desa Sedenganmijen (Hasanuddin), Kapolsek Krian Kompol IGP Atma Giri, Danramil 0816/09 Kapten Arm Teguh Yudi Irbayanto, perangkat Desa Sedenganmijen, para Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta seluruh masyarakat juga turut andil memeriahkan acara ruwah desa.


Kades Sedenganmijen, Hasanuddin menyampaikan apresiasi kepada masyarakatnya, dimana gelaran ruwah desa tahun 2025 berlangsung meriah. "Tanpa dukungan masyarakat, acara ini pasti tidak bisa terlaksana," ujarnya.


Kenapa menampilkan tumpeng tempe raksasa? Hasanuddin menjelaskan bahwa tumpeng raksasa ini terinspirasi dari tumpeng durian yang ada di Wonosalam. Di Wonosalam khan banyak menghasilkan durian, kalau di Desa Sedenganmijen, banyak pengrajin tempe.


"Maka dari itu, kami harus punya sebuah inovasi untuk membuat tumpeng tempe raksasa, dengan harapan agar icon ini pun juga dikenal oleh khalayak secara umum, bahwa tempat kita memproduksi tempe," terangnya.


Udin panggilan akrab Kades Sedenganmijen menambahkan, pembuatan tumpeng tempe raksasa ini menghabiskan kedelai sebanyak ± 1 ton dan untuk rangka besinya, tadinya rencana 12 meter, namun untuk membawanya ke lapangan tidak cukup karena terhalang kabel dan pohon. Akhirnya jadi 10 meter.


"Meski di tahun sebelumnya juga ada penyajian tumpeng raksasa, namun di tahun ini ada bedanya. Masyarakat lebih antusias dan kesadaran masing-masing bahwa acara ini milik masyarakat Desa Sedenganmijen. Contohnya, untuk kaos agar seragam, masyarakat mau membuat dan dijual. Ternyata laku sekitar 1.000 buah kaos," ucapnya.


Kepada masyarakat Desa Sedenganmijen khususnya para pengrajin tempe yang sudah mensedekahkan hasilnya untuk kegiatan tumpeng raksasa secara swadaya, agar mendapat keberkahan dari para leluhur karena niat shodaqohnya untuk para leluhurnya atau leluhur. Dengan bersedekah, mereka akan mendapatkan keberkahan dengan berharap rezekinya menjadi lancar, sejahtera daripada sebelumnya, pungkas Kades Hasanuddin. (Tyaz)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama