 |
Masjid Seribu Bulan Purwokerto sejak 2021 hingga 2024 belum kelar digarap
|
Jawapes, BANYUMAS - Masjid Agung Seribu Bulan Purwokerto yang dibangun sejak Mei 2021 dengan sumber dana APBD dan digadang sebagai salah satu landmark di Kabupaten Banyumas, hingga tahun 2024 belum kunjung kelar digarap. Dengan kondisi yang terlihat menjulang tulang kontruksi karena adanya anggaran bertahap, dari berbagai elemen pun tergiur untuk melanjutkan pembangunannya. Dengan kondisi itu, sudah beredar adanya kupon infak bertuliskan "Warga Banyumas Mbangun Masjid Seribu Bulan" yang diselenggarakan oleh BAZNAS Kabupaten Banyumas dan tercantum nilai rupiah per kupon Rp. 5000 dan Rp.10.000.
Kepala Bidang (Kabid) Tata Bangunan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas Imam Wibowo ST menyampaikan, Masjid Seribu Bulan Sabit itu mulai di bangun tahun 2021. Kami sudah tiga kali mengalokasikan anggaran yaitu pada tahun 2021 ada pagu 5,3 Milyar, 2022 ada pagu 11, 7 Milyar dan ditahun 2023 untuk pagunya 3,8 Milyar. Sebetulnya ditahun 2024, kita punya anggaran sekitar 4,8 Milyar namun pada awal tahun 2024, Pemkab Banyumas bersama Yayasan mengajukan permohonan bantuan ke Kementerian PUPR.
"Ditahun 2023 kemarin (pertengahan tahun), sempat ada diskusi dengan calon pengelola Masjid Seribu Bulan. Yayasan Rahmatan lil Alamin yang rencananya akan mengelola, kemudian waktu itu ada diskusi ditingkat Pimpinan bahwa untuk mempercepat pengerjaan karena APBD tidak mampu menyelesaikan secara segera maka ada pembagian tugas atau rencana pembiayaan dari Pemerintah dan masyarakat," terangnya.
lebih lanjut Imam Wibowo menjelaskan, untuk proposal sudah ditindaklanjuti oleh Kementerian per April dan Mei 2024, dimana ada dari perwakilan Provinsi Jawa Tengah dan dilanjutkan dari Pusat mendatangi lokasi guna melakukan kajian terhadap permohonan atau proposal yang dimaksud.
"Angka di tahun 2024 ini sambil menunggu disepakati dulu, dan untuk tidak dilaksanakan dulu (Infak Baznas) agar Kementrian jika memberikan bantuan itu tidak Overlapping (tumpang tindih). Karena Kementrian juga tidak mau Overlapping anggaran pada saat pelaksanaan," ungkapnya kepada awak media, Jumat (02/08/2024) diruang kerjanya.
Kalau kemudian Yayasan bisa memperoleh atau menghimpun dana masyarakat, itu konsepnya juga tidak kemudian serta merta akan langsung di bangun dari dua pihak.
"Dana yang dikumpulkan Yayasan itu kemudian di hibahkan kepada Pemkab secara tercatat untuk membangun Masjid, sambil menunggu anggaran dari Kementrian. Makanya yang menghimpun dana masyarakat akhirnya BAZNAS karena BAZNAS sudah resmi, bukan melalui Yayasan Rahmatan lil Alamin," katanya.
Estimasi anggaran pembangunan Masjid Seribu Bulan ini, ada opsi jika sampai finis secara teknis Imam Wibowo menyebutkan, berkisar 105 - 110 Milyar dan itu sudah kami diskusikan dengan Kementerian. Kalau kemudian yang dibantu oleh Kementrian nanti hanya terbatas sampai dengan berfungsi tentu tetap harus dilanjutkan oleh Pemkab ataupun lewat Yayasan.(Cpt)
Baca Juga
Pembaca
Posting Komentar