![]() |
Prosesi ruwat agung 2024 Yayasan Madya Jenggala Nusantara (foto istw) |
Jawapes, SIDOARJO - Setiap memperingati 1 Muharram atau Tahun Baru Islam, Madya Jenggala Nusantara menggelar ruwat agung bagi para anggotanya, Sabtu (6/7/2024).
Tahun 2024 sekaligus memperingati Tahun Baru Islam 1446 H, Madya Jenggala Nusantara menggelar jaranan dan banjari juga ruwat agung. Mulai sore sekitar pukul 15.00 Wib, jaranan dari Kediri tampil memukau dihadapan penonton dilanjutkan dengan banjari. Terakhir pada malam hari, Yayasan Madya Jenggala Nusantara yang diketuai Romo Bagus Ariana mengadakan ruwat bagi para puluhan anggotanya.
Menurut Romo Bagus Ariana, ruwat berasal dari 2 kata yaitu ruh dan wat. Yang dibersihkan itu, lahiriah dan jasmaniahnya. "Kalau lahiriahnya dimandikan saja sudah bisa, tapi kalau jiwanya itu tidak bisa dimandikan seperti mandi biasa," ujarnya.
Lebih lanjut Romo Bagus Ariana menyampaikan bahwa jiwa manusia bisa dibersihkan secara spiritual seperti meditasi, yang bisa dikatakan dapat melunturkan jika ada kesalahan dalam jiwanya.
Kalau memandikan lahiriahnya bisa dengan sabun sudah bersih, namun kalau jiwa, membersihkannya dengan mandi bunga. Kenapa memakai bunga ? Karena bunga juga mempunyai jiwa. Itupun bisa dilaksanakan bagi orang yang percaya dengan tradisi leluhur Jawa, terang Romo Bagus.
"Makanya kalau ruwat itu dilakukan dengan memakai bunga 7 rupa atau yang biasa disebut bunga setaman," jelas Romo Bagus Ariana.
Hal ini tidak ada hubungannya dengan agama, karena orang beragama apapun bisa menjalani ruwatan. Jadi ruwat itu hubungannya dengan adat dan budaya, pungkasnya.(Tyaz)
Pembaca
Posting Komentar