Ke VI, Dialog Publik RPS Hadirkan 5 Tokoh Partai Politik

Dr. Emir Firdaus saat memberikan pemaparan

Jawapes, SIDOARJO - WhatsApp Group (WAG) Ruang Publik Sidoarjo (RPS) kembali menggelar dialog publik yang sudah ke VI kalinya di Kedai Bu Atik (belakang Lapas Sidoarjo). 


Namun kali ini yang ditampilkan juga berbeda, ketua WAG RPS Sujani, S.Sos menghadirkan lima ketua parpol diantaranya Dr. Emir Firdaus, S.ST, M.M (PAN), Ir. Hj. Nurhendriyati Ningsih (Nasdem), H. Suwarno (PPP), Deny Haryanto (PKS), Suharjo (Demokrat) dan H. Hudiyono mantan Pj Bupati Sidoarjo serta Nanang Haromain (aktivis dan alumnus UGM) selaku moderator. Hadir juga berbagai elemen masyarakat, para kader parpol, akademisi, aktivis, politisi dan para wartawan juga tokoh masyarakat Sidoarjo.


Diskusi yang berlangsung hangat dan interaktif dengan berbagai gagasan dan pandangan ini diharapkan para narasumber mampu menyampaikan aspirasi dan dapat diterima oleh tamu yang hadir dan didengar serta dibaca masyarakat melalui saluran publikasi. 


Ketua DPD PAN Sidoarjo Dr. Emir Firdaus menyampaikan perihal tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan. Apalagi Sidoarjo ini memiliki potensi pendapatan yang cukup besar untuk dikelola oleh seorang pemimpin yang cakap dan punya komitmen kuat memajukan masyarakat.


Lebih lanjut Emir mengatakan bahwa koalisi parpol itu juga baik untuk menyeimbangkan kekuatan kekuasaan di kota delta. Hanya perlu upaya yang lebih keras menentukan kandidat di pesta demokrasi tersebut.


"Kita berkoalisi bisa-bisa saja. Pertanyaannya, apakah sudah pasti disetujui oleh masing-masing DPP karena itu semua adalah urusan pusat," ujarnya.


Sementara Ketua DPD PKS Deny Haryanto dalam paparannya, transparansi pengelolaan keuangan dan pemerintahan sangat diperlukan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat. “Kalau transparansi dilakukan maka pelayanan ke masyarakat akan semakin baik dan ini membutuhkan seorang pemimpin yang memiliki komitmen, kompetensi dan moralitas yang lebih baik,” paparnya.


Ketua DPC Partai Nasdem Hj. Nur Hendriyati Ningsih menyatakan kesiapannya untuk poros kekuatan baru bersama parpol lain dalam pilkada nantinya.


"Setidaknya koalisi parpol ini bisa dibentuk dimulai momen pilkada. Jika ke lima parpol ini berada dalam satu barisan bisa saja, kita bisa ikut tampil di ajang pilkada karena dari hasil pileg bulan kemarin PKS memiliki 3 kursi, PAN 4 kursi, Nasdem dan Demokrat 2 kursi ditambah PPP 1 kursi," ujarnya.


Sedangkan H. Hudiyono menambahi bahwa tugas parpol adalah mengingatkan kepada cabup dan cawabup nanti yang akan bakal diusung, jangan sampai nanti setelah jadi pimpinan daerah suka melanggar rambu-rambu aturan. "Setiap kepala daerah haruslah bisa dan mampu mengendalikan diri," pesannya.


Beliau menambahkan, bagi parpol yang memiliki jagonya masing-masing harus bisa mengingatkan bahwa kekuasaan bupati ada batasnya karena adanya aturan yang tidak boleh dilanggar agar tidak sampai terjerumus ke masalah hukum. 


"Dan inilah yang nantinya menjadi tugas parpol-parpol untuk mengingatkannya," tegas Hudiyono.


Akhir acara, Ketua RPS Sujani, S.Sos mengatakan dialog publik ini akan terus dilakukan dengan mengundang sejumlah tokoh yang berbeda guna memilih calon bupati dan wakil bupati Sidoarjo terbaik. “Mudah-mudahan di Pilkada Sidoarjo 2024, masyarakat dapat menemukan sosok pemimpin yang sesuai dengan kriteria-kriteria para petinggi partai tersebut,” pungkasnya. (Tyaz)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama