![]() |
Petugas Puskesmas Panji lakukan fogging dan sekaligus melakukan sosialisasi pencegahan DBD kepada masyarakat |
Jawapes, SITUBONDO - UPT Puskesmas Panji terus melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada wilayah kerjanya.
Dikonfirmasi awak media di ruang kerjanya, Senin (8/7/2024). Penanggung jawab program DBD Puskesmas Panji, Alyza Avindya Zulfi mengatakan, dalam upaya pencegahan kasus DBD, Puskesmas Panji melakukan siaran keliling terkait pemberantasan sarang nyamuk (PSN), penyuluhan dan pemberian bubuk abate kepada warga yang ada di wilayah kerjanya. Namun apabila masih terjadi kasus penularan DBD, maka langkah terakhir dilaksanakan fogging di daerah tersebut. Pihaknya juga mendorong masyarakat untuk menerapkan langkah 4M plus (menguras, mengubur, menutup dan memantau). Dulu hanya 3M plus dan sekarang berubah menjadi 4M plus. Saat ini ada tambahan langkah memantau.
"Jadi dilakukan pemantauan jentik secara mandiri oleh salah satu anggota keluarga atau kader jumantik di setiap rumah agar tidak terjadi penularan DBD yang begitu cepat,'' jelasnya.
Ditanya soal jumlah kasus DBD di semester pertama tahun ini, Avin (sapaan akrabnya) menerangkan, berdasarkan laporan yang diterima untuk kasus DBD selama kurun waktu Bulan Januari sampai Juni 2024 di wilayah kerjanya tercatat ada 134 kasus dan terdapat 1 kasus kematian akibat DBD. Menurutnya, kasus penderita DBD di tahun ini mengalami kenaikan signifikan jika dibandingkan daripada tahun sebelumnya. Dimana, pada Bulan Januari sampai Desember Tahun 2023 terdapat 34 kasus, dan pada tahun ini Bulan Januari sampai Juni 2024 ada 134 kasus. Penyebab terjadinya peningkatan kasus DBD secara spesifik berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh petugas di wilayah kerja karena masih terdapat angka bebas jentik yang kurang dari 95 persen.
"Jadi kami tekankan untuk meningkatkan 4M Plus agar angka bebas jentiknya mengalami peningkatan, sehingga angka kasus DBD bisa turun,'' harapnya. (Fin)
Pembaca
Posting Komentar