![]() |
Peserta aksi unras berorasi menyampaikan aspirasi di depan Mapolres Situbondo |
Jawapes, SITUBONDO – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam PMII Situbondo melakukan aksi damai di depan Mapolres, Kamis (20/6/2024) siang.
Berkaitan dengan aksi yang dilakukan itu, PMII Situbondo menyampaikan beberapa tuntutan antaranya sebagai berikut :
1. Penindakan tegas terkait tambang ilegal di Kabupaten Situbondo.
2. Tindak tegas segala aktivitas pertambangan yang dapat merusak ruang hidup dan penghidupan bagi masyarakat dan ekosistem keberlangsungan makhluk hidup.
3. Pengawalan dan penindakan terkait tambang legal yang tidak sesuai regulasi.
4. Meminta APH untuk menindak tegas yang sudah selesai beroperasi harus direklamasi yang bertujuan untuk mengembalikan ekosistem alamiah dan SDA di lahan bekas tambang.
Dalam aksi tersebut, mereka berorasi menyampaikan aspirasi.
"Kami perlu sampaikan pada kapolres, bahwa sebenarnya kami hanya menyampaikan aspirasi. Jujur PMII Situbondo sangat kecewa dengan perlakuan dicegat di jalan. Ini adalah bentuk etik yang kurang baik bagi kami,” ujar Ketua PMII Situbondo Lukman Nurkholis
Gerakan PMII dalam aksinya ini dengan lantang juga menyampaikan kepada APH bahwa mafia-mafia tambang ditindak tegas sampai tuntas.
Sementara itu Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto mengatakan kedatangan para adik- adik PMII Situbondo dalam aksi damainya adalah terkait permasalahan agraria atau adanya tambang yang diduga ilegal. Mereka meminta agar pihak Polres untuk menertibkan terkait hal-hal tersebut. Jadi harus duduk bersama dan kemudian melihat mana yang memang dianggap ilegal.
"Yang jadi aspirasi adik-adik semua saya dengarkan. Kalau memang ada tambang-tambang yang merusak, yang tidak berijin dan ilegal, menambang tidak sesuai aturan silahkan di laporkan. Pasti akan saya tindak. Tapi perlu rekan-rekan mahasiswa ketahui, Polisi dalam bertindak tetap mematuhi aturan yang ada dan profesional tanpa menyalahgunakan wewenang. Saya menyatakan bahwa, saya juga tidak suka dengan namanya pengrusakan alam," tegasnya.
Pantauan di lokasi, aksi sempat memanas. Pasalnya, ratusan massa PMII Situbondo yang melakukan long march dari Alun-alun merasa terhalangi dengan adanya pagar kawat berduri. Sekitar 100 Meter jaraknya dari Mapolres. Beberapa peserta unras berusaha menarik dan menyingkirkan kawat berduri yang membentang. Beruntung kericuhan yang ada bisa segera mereda setelah Kapolres Dwi Sumrahadi Rakhmanto melakukan negoisasi dengan perwakilan aksi dan membuka pagar penghalang serta mengizinkan masuk. Namun dengan kesepakatan tidak ada aksi anarkis. Setelah di perbolehkan masuk ke Mapolres, peserta unras langsung meletakkan keranda. Lalu melakukan tahlil dan doa bersama yang diikuti oleh Kapolres Situbondo. (Fit)
View
Posting Komentar