Taman Mini Asuh SMPN 1 Panji Sebagai Aksi Mitigasi dalam Menghadapi Perubahan Iklim

SMPN 1 Panji mengintegrasikan konsep sekolah hijau dan menciptakan taman mini asuh 

 

Jawapes, SITUBONDO - Dalam konteks dunia pendidikan, literasi perubahan iklim merupakan bagian integral dari kurikulum yang harus diajarkan pada semua tingkatan pendidikan. 


Di tengah tantangan perubahan iklim yang semakin nyata ini, SMP Negeri 1 Panji memutuskan untuk mengintegrasikan konsep sekolah hijau dan menciptakan taman mini asuh sebagai pusat dari inisiatif, dengan mengambil judul inovasi PAM TAMIA SPENSAJI (Penerapan Aksi Mitigasi dalam Upaya Pencegahan Bencana dengan Menciptakan Taman Mini Asuh Mewujudkan Sekolah Hijau untuk Meningkatkan Kreativitas Guru Memfasilitasi Siswa dalam Mewujudkan Literasi Perubahan Iklim). Dan akan diikutkan dalam lomba inovasi daerah Kabupaten Situbondo.


Dikonfirmasi awak media, kepala SMP Negeri 1 Panji Dra. Hj. Sri Rahaju Supandi, M.Pd. menjelaskan, sebagai dari upaya mitigasi bencana, literasi perubahan iklim juga harus menjadi fokus utama. Yaitu dengan menciptakan taman mini asuh dan mewujudkan konsep sekolah hijau. Tidak hanya menghasilkan lingkungan belajar yang lebih baik, tetapi juga melatih generasi yang peduli lingkungan dan siap menghadapi tantangan perubahan iklim di masa depan.


"Sekolah hijau tidak hanya tentang menciptakan lingkungan fisik yang hijau, tetapi juga tentang menciptakan budaya yang peduli terhadap lingkungan," kata Bu Yuyun (sapaan akrabnya), Sabtu (26/5/2024).

                                        


Lebih lanjut dia mengatakan, guru sebagai tenaga pendidik dapat memanfaatkan taman mini asuh dan konsep sekolah hijau untuk mengintegrasikan pelajaran tentang perubahan iklim ke dalam kurikulum mereka. Dengan demikian, siswa akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang dampak perubahan iklim dan mengambil langkah-langkah tepat untuk mengurangi jejak karbon. Tentunya ini bisa membantu masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana yang disebabkan perubahan iklim. Kemudian, dengan memanfaatkan konsep sekolah hijau diharapkan seluruh komunitas sekolah juga terlibat dalam upaya ini. Jadi guru tidak hanya menjadi fasilitator, tetapi bisa menjadi contoh dalam praktik berkelanjutan bagi siswa dan staff sekolah.


"Saya sangat bangga melihat bagaimana taman mini asuh di SMPN 1 Panji menjadi tempat yang indah dan berfungsi sebagai sumber inspirasi bagi orang-orang di sekitar. Kami peduli terhadap lingkungan dan mengambil tindakan nyata untuk melindunginya," pungkasnya. (Fin)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama