Sampaikan Ide Positif, Aliansi BEM Delta Siap Kolaborasi dengan DPRD Sidoarjo


Jawapes, SIDOARJO - Sekumpulan anak muda mengatasnamakan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Delta Sidoarjo mengunjungi kantor DPRD Sidoarjo, Rabu siang (10/1/2024). Mereka terdiri dari perwakilan dari Umsida, STAI Al Khoziny, STAI An Najah, STKIP, dan Poltekkes Kerta Cendekia Sidoarjo. 


Kedatangan para mahasiswa tersebut ditemui Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih, Sekretaris Komisi D DPRD Sidoarjo Bangun Winarso, dan anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Thoriqul Huda. 


Para mahasiswa menyampaikan ide, gagasan, sekaligus tekad berperan membangun Sidoarjo. Mereka diajak untuk berkoordinasi, berkolaborasi, dan berpartisipasi. Tanpa harus meninggalkan karakter kritis. 


Abdillah Nasih mengatakan bahwa para anggota DPRD Sidoarjo pernah mengalami masa-masa menjadi mahasiswa. Pahit manisnya pergerakan mahasiswa. Mahasiswa punya karakter khas, yaitu sikap kritis. ”Sebagai agent of social control, agent of social changes,” kata Nasih. 


Lebih lanjut legislator dari PKB Sidoarjo itu juga menambahkan bahwa perkembangan sosial saat ini membutuhkan peran mahasiswa lebih dari sekadar agen perubahan dan agen kontrol sosial. Tidak cukup kritis. Perlu pula solutif. 


Dulu mahasiswa dibekali teori analisis SWOT yaitu, strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang), dan threats (ancaman). Secara tidak langsung mengajarkan mahasiswa bagaimana mengenali siapa kawan dan siapa lawan. Namun ekarang eranya berbeda. Analisis sosial pun berubah, ungkapnya.


Sementara, Sekretaris Komisi D DPRD Sidoarjo Bangun Winarso menambahkan, kolaborasi antara DPRD Sidoarjo dan mahasiswa sangat mungkin bisa dilakukan. Dia mencontohkan program legislasi daerah di DPRD Sidoarjo yang menarget 19 rancangan peraturan daerah (raperda). Setiap raperda membutuhkan naskah kajian akademik. Dan, tentu saja, perlu peran serta perguruan tinggi dan mahasiswanya. DPRD Sidoarjo tidak perlu mencari naskah kajian akademik dari Surabaya, Malang, atau Jember bila perguruan tinggi Sidoarjo mampu menyusunnya. 


”Kita tidak perlu mencari ke kota-kota lain kalau butuh kajian akademis,” ungkap legislator PAN asal Krian tersebut. 


Bangun Winarso mencontohkan problem-problem kritis yang sekarang dialami Kabupaten Sidoarjo. Misalnya, krisis sampah, buang air besar sembarangan (ODF), maupun penanganan stunting balita. Insting kritis mahasiswa harus tetap ada. Namun, sumbangsih pemikiran mahasiswa juga perlu untuk Sidoarjo.  


Usai mendengar ajakan dan motivasi dari Gus Nasih dan Bangun Winarso, para mahasiswa perwakilan Aliansi BEM Delta itu pun bersemangat. Mereka menyatakan siap berkolaborasi dengan DPRD Sidoarjo dan Pemkab Sidoarjo. ”Kami siap,” ujar Zulfikar, perwakilan dari Umsida. (Ty)


Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama