Jawapes Surabaya - Untuk menyerap berbagai macam aspirasi yang disuarakan oleh masyarakat Kota Surabaya. Memasuki reses tahun sidang kelima masa persidangan kedua tahun anggaran 2024. Bagi masyarakat mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi. Pokok-pokok pikiran yang disampaikan oleh masyarakat tidak hanya berfokus kepada pembangunan secara fisik saja. Namun pembangunan non-fisik juga menjadi perhatian para anggota Dewan.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya Sukadar SH, dari Partai PDI Perjuangan melakukan reses di
Balai RW.3 (simo hilir) kelurahan Simo Mulyo Baru kecamatan Suko Manunggal di Jl. simo hilir timur raya blok 1-k no.10b. Dalam reses tersebut, warga mengeluhkan sejumlah persoalan. Salah satunya terkait pendidikan. Sistem zonasi membuat banyak anak didik tingkat SMP mengalami kesulitan untuk diterima di sekolah negeri. Serta Program Indonesia Pintar (PIP). Kamis (25/01/2024).
Mendengar keresahan tersebut Sukadar menerangkan jika PIP merupakan program dari pemerintah pusat sehingga pihaknya tidak memiliki kewenangan dalam menjawab ataupun mengambil kebijakan. Namun Ia akan mengkonsultasikan pada pihak-pihak terkait agar pendidikan bagi anak di Surabaya tidak terhenti.
"Jangan kuwatir,.. untuk SD - SMP bagi warga yang tidak mampu mendapat bantuan dari pemerintah kota jadi tidak usah bingung. Karena terkadang orang tua bingung mau sekolah tapi tidak ada biaya. Tenang saja ada bantuan kok dari pemerintah kota bagi peserta didik baik sekolah negeri ataupun swasta tapi ingat harus melalui prosedur," kata Sukadar.
Menurut Sukadar, adanya Program Indonesia Pintar (PIP) yang diperuntukkan bagi warga tidak mampu namun harus diberhentikan tanpa pemberitahuan sehingga membuat wali murid atau orang tua siswa kebingungan. Mengingat biaya pendidikan saat ini mahal.
"PIP itu program pemerintah pusat bagi yang tidak mampu. Kenapa tidak bisa mendapatkan,.. mungkin ada kesalahan komunikasi. Diantara pihak sekolah dan orang tua wali murid, tidak melaporkan kepada pemerintah. Ini dianggap tidak membutuhkan. Tapi ingat..!! Kan ada komite sekolah. Disitu dilakukan sharing session untuk disampaikan ke pihak sekolah terus di laporkan ke pemerintah," ujarnya.
Ditempat yang sama Ketua RW.03 H. Rizal Daeng menyampaikan rasa syukurnya Jaring Aspirasi Masyarakat berjalan dengan lancar.
"Alhamdulilah,.. berjalan dengan lancar. Warga begitu antusias sekali hadir untuk menyampaikan uneg unegnya pada bapak Sukadar. Apalagi beliaunya di kenal baik oleh warga Simo Hilir. Semoga bapak Sukadar bisa mengemban amanah yang di sampaikan masyarakat Simo dengan baik dan benar ditahun 2024 ini." Harap H. Rizal.
Di hadapan sekitar 250 warga Simo Hilir, Sukadar berharap reses kali ini dapat menjadi ruang positif untuk terbukanya komunikasi masyarakat dengan para wakilnya. Oleh karenanya, dirinya meminta kepada kepada Pemkot Surabaya untuk melakukan verifikasi lebih lanjut mengenai Jasmas.
"Pemerintah kota memiliki tugas untuk melakukan verifikasi, mana dari usulan dalam Jasmas. Tetapi kalau itu usulan-usulan itu sesuai dengan kewenangan pemerintah kota maka, harus direalisasikan. Tentunya, ke depan semoga ruang partisipasi masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan daerah dapat terus terbuka luas, dan memiliki dampak yang semakin positif untuk kesejahteraan." Tandas Sukadar.
(CSan)
Pembaca
Posting Komentar