Miris ! 4 Kelas Dari Total 6 Kelas Tanpa Atap, Siswa Terpaksa Diungsikan Belajar Digedung Milik Warga




Jawapes, Pasuruan -  Dalam bersekolah kita tidak hanya akan mendapatkan kepintaran serta pengetahuan, namun juga akan mendapatkan beberapa hal. Mulai dari ilmu, teman, relasi, melatih komunikasi bersama dengan orang lain dan masih banyak lagi. Untuk itu sekolah merupakan media yang dapat dikatakan sebagai pembentuk jati diri seseorang dan Negara hadir untuk menjamin keberadaan dan kenyamanan siswa dalam belajar dan guru untuk mengajar.




Di SD Jeruk tepatnya di Desa Jeruk, Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan, selasa(9/1/2024) tim Jurnalis menemukan sebuah sekolah dasar dimana 4 kelas tidak beratap dari jumlah seluruhnya 6 kelas, Awak media melakukan investigasi kenapa sampai terjadi penurunan genteng 4 kelas tersebut terlihat miris dan sudah 3 bulan lebih belum ada tanda kapan akan di perbaiki, dimana aset negara baik gedung dan siswa yang proses belajarnya sekarang di ungsikan ke gedung Madin(Madrasah Diniyah) milik warga dari 76 siswa. 




Dikonfirmasi Kepala Sekolah SD Jeruk memberikan beberapa keterangan bahwa penurunan genteng tersebut berdasar ada keluhan orang tua siswa yang melihat salah satu gedung dengan beberapa bagian kayu bengkura dan pintu termakan rayap serta melihat atap serta tembok belakang gedung bergelombang dari 4 kelas tersebut 2 kelas masih bisa ditempati, tetapi beresiko buat keselamatan anak didik maka mengambil langkah dengan berkoordinasi dengan Dinas Pendididkan.




"Di saat itu rapat Wali murid dengan pertimbangan ketakutan secara pribadi saya kemudian mengundang Wali murid kita sampaikan keluhan perihal 4 gedung kelas tersebut, maka diusulkan untuk diturunkan genteng tersebut." Ungkap Mimik KS Sd Jeruk.


"Penurunan genteng dilakukan sekitar bulan oktober 2023 secara swadaya warga Jeruk, tanpa ada biaya dari sekolah atau dinas terkait, karena sudah dicoba turunkan genteng di satu ruangan sehari dengan biaya sekitar 300 ribu itu belum tuntas dan kalau turunkan dari 4 kelas sudah perkiraan biaya besar sedang anggaran tidak ada." Tambah ibu guru yang baru pindah dinas dari Sekolah Menengah Pertama itu.


"Saya prosedural, sebelum menurunkan kami bersurat kepada Depala Dinas Pendidikan Hasbullah lalu disetujui oleh Dinas dimana sudah tau kondisinya karena sempat diajukan dan dari data ternyata belum masuk prioritas dari 5 sekolah di Kecamatan Kraton Sd Jeruk posisi urut no 4 di tahun 2024/belum jelas kapan akan di renovasi dengan usia bangungan mulai tahun 2007" Tambah Mimik.


Penelusuran juga kepada Ketua Komite Sd Jeruk An nur yang kebetulan juga hadir di ruang Kepala Sekolah Sd Jeruk mengatakan,


" Inisiatif kami adalah tindakan pencegahan, dan kami lakukan penurunan genteng secara swadaya agar Sekolah bisa memberi rasa aman dan nyaman serta kwalitas belajar mengajar bisa menghasilkan siswa yang berprestasi, pertama dari insfrastrur yang memadai lalu kedua kwalitas tenaga didik di Sd Jeruk masih kurang standart atau butuh peningkatan kwalitas " ungkap Ketua Komite dan di akui oleh KS Jeruk memang kwalitas tenaga pengajarnya belum terpenuhi.


Dan statement wali murid yang tidak menyebut identitasnya kebetulan berada saat wawancara juga mengeluhkan beberapa hal 


"Sekolah dasar Jeruk ini paling miris, malah putra putri warga Jeruk banyak yang disekolahkan di SD diluar Jeruk, seperti di SD Sidogiri, Ngabar, bu Mimik jadi KS di Jeruk ini pusing dimana ruangannya jelek, fasilitas mempeihatinkan, ungkap Wali murid dengan nada jengkel. (S.M)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama