DP3APPKB dan TP PKK Situbondo Bersinergi Gelar Pelatihan untuk Pemberdayaan Perempuan

Ketua TP PKK kabupaten Situbondo didampingi Kepala DP3APPKB secara simbolis menyerahkan peralatan alat masak kepada peserta

Jawapes, SITUBONDO - Upaya meningkatkan kapasitas perempuan di berbagai bidang dan keterampilan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) bersama TP PKK Kabupaten Situbondo bersinergi adakan pelatihan membuat olahan kue bagi ibu-ibu warga Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa.


Acara pelatihan tersebut secara resmi dibuka langsung oleh Ketua TP PKK kabupaten Situbondo, Hj. Juma'ati Karna Suswandi dan diikuti sebanyak 25 orang peserta, bertempat di kantor desa setempat, Rabu (22/11/2023).


Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Situbondo mengatakan, dipelatihan ini ibu-ibu peserta akan mendapatkan bekal ilmu untuk membuat olahan kue dari DP3APPKB. Oleh karena itu, ia berharap kepada seluruh peserta agar ilmu yang diperoleh selama pelatihan bisa di ketuk tularkan ke masyarakat lainnya. Sehingga ilmunya dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Nanti setelah pelatihan, peserta akan membentuk kelompok dan di rumahnya bisa praktek membuat kue agar ilmunya tetap diingat.


"Peserta pelatihan juga akan mendapatkan peralatan alat masak yang diperlukan, seperti oven, kompor gas, mixer dan lainnya. Sehingga ibu-ibu tinggal mengumpulkan bahan baku dan selanjutnya membuat kue bersama-sama," ujarnya.


Lebih lanjut, Hj. Juma'ati Karna Suswandi berpesan, ilmu yang diperoleh agar digunakan dengan sebaik-baiknya dan mereka nanti mampu memproduksi kue. Ia menginginkan bagaimana di Desa Curah Tatal ini dapat membentuk UMKM agar ibu-ibu dapat membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.



Sementara itu, Kepala DP3APPKB Situbondo, H. Imam Darmaji menyampaikan, kegiatan pelatihan kue ini dilaksanakan selama 3 hari dan peserta dilatih oleh instruktur sampai bisa. Selanjutnya, diharapkan para peserta setelah mengikuti pelatihan ini bisa praktek membuat kue dan membuka usaha untuk kepentingan kesejahteraannya. Disini peserta dilatih membuat aneka kue modern. Kemudian juga diajarkan bagaimana memanage biaya produksi pembuatan kue. Sehingga nantinya diharapkan ketika produksi kue ini jadi dan dijual akan menghasilkan keuntungan. 


"Yang terpenting adalah ibu-ibu peserta ada kemauan untuk belajar membuka usaha. Diharapkan nanti ibu-ibu bisa praktek dan berusaha dengan berjualan kue. Selanjutnya, pelatihan seperti ini bisa terus ditingkatkan dalam rangka pemberdayaan perempuan," harapnya. (Fin)


Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama