Dalam reportase yang dilakukan oleh Mugi irawan, terlihat jelas bahwa di SDN 02 Danasri Kidul terdapat kegiatan pembangunan ataupun rehabilitasi gedung sekolah yang tengah berlangsung. Namun, yang sangat disayangkan adalah tidak adanya papan nama kegiatan yang menginformasikan rincian proyek pembangunan tersebut. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat upaya Keterbukaan Informasi Publik yang saat ini sedang digiatkan oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap di bawah kepemimpinan PJ Bupati.
Situasi ini sangat bertentangan dengan semangat pemerintah daerah yang tengah membangun kesadaran akan transparansi dalam penggunaan dana publik. Sebagai bagian dari upaya pencegahan korupsi, keterbukaan informasi publik di sektor pembangunan merupakan hal yang sangat penting. Dalam konteks ini, pembangunan tanpa papan nama kegiatan bisa menimbulkan pertanyaan dan keraguan dari masyarakat.
Selain itu, dugaan bahwa pembangunan tersebut menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga menjadi sorotan. SDN 02 Danasri Kidul hanya mendapatkan dana BOS sebanyak Rp 47.702.076, yang terlihat tidak mencukupi untuk proyek pembangunan yang sedang berlangsung. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang sumber dana yang digunakan dan transparansi penggunaannya.
Ketidaktransparanan dalam pembangunan dan penggunaan dana publik merupakan masalah serius yang harus diatasi dengan tegas. Jurnalis mugi irawan berharap bahwa pihak berwenang akan segera menginvestigasi masalah ini dan memastikan bahwa semua proyek pembangunan berjalan sesuai prosedur yang benar serta mengikuti prinsip keterbukaan informasi publik yang saat ini digalakkan di Cilacap.
Rincian lebih lanjut mengenai proyek pembangunan dan sumber dana yang digunakan masih perlu diungkap dalam investigasi lebih lanjut.
(Red/Mugi. I)
Pembaca
Posting Komentar