Jawapes, Surabaya - Tahun ajaran baru bukan hanya para siswa/siswi yang mengikuti orentasi tetapi, para orang tua juga. SMPN 26 Surabaya mulai tahun ini juga diwajibkan mengikuti kegiatan Masa Orientasi Orang Tua (MOOT).
Usai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pengenalan sekolah, teman, guru. Kali ini Masa Orang Tua (MOT). SMPN 26 Surabaya menyelenggarakan kegiatan tersebut yang dilaksanakan secara Daring atau Online menggunakan aplikasi Zoom bersama Eri Chayadi Wali kota Surabaya, di Aula Graha Widya SMPN 26 Surabaya. Sabtu (22/7/2023).
Kepala Sekolah Alifah, juga menerangkan visi, misi, dan tata tertib sekolahan SMPN 26 Surabaya. Pada pelaksanaan, ada modul yang disiapkan untuk pemberian materi dari sekolah kepada orang tua selama MOOT. Materi itu juga berbeda dengan yang diberikan kepada anak dan guru.
Untuk edukasi seks dan modul remaja putri berkaitan pencegahan pelecehan terhadap anak diberikan kepada siswa mulai hari ini. Alifah kepala sekolah SMPN 26 Surabaya. memastikan sekolah sudah siap dan materinya pun sama antara sekolah satu dengan sekolah lainnya,"ucapnya Kepala Sekolah SMPN 26 Alifah.
Dalam acara tersebut, seluruh orang tua diberikan pemahaman bahwa tugas mendidik anak bukan hanya tugas guru disekolah. Keberhasilan anak dalam belajar sangat dipengaruhi oleh upaya orang tua dirumah dalam menciptakan situasi yang mendukung proses pembelajaran anak. Selain itu orang tua pun berkewajiban mengawasi pelaksanaan nilai-nilai kebaikan yang diajarkan disekolah agar benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,”tambah Alifah Kepala Sekolah SPMN 26 Surabaya.
Dengan adanya sinergi semacam ini diharapkan orang tua tidak lagi menganggap sekolah sebagai satu-satunya pihak yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan anaknya dalam belajar.
Adanya kesadaran bahwa orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam mendidik anaknya pada akhirnya akan sangat mendukung terhadap tercapainya tujuan pendidikan secara utuh.
Sholika Guru BK SMPN 26 Surabaya mensosalisasikan, Perbedaan persepsi tentang kewajiban mendidik anak antara sekolah dan orang tua tentu akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak bahkan berpotensi menimbulkan konflik antara pihak sekolah dengan orang tua.”pungkasnya Guru BK Sholika. (Achmad)
Pembaca
Posting Komentar