Tali Duk Tali Layangan, pilihane Situk Yo Anies Baswedan



Jawapes Surabaya - Mitos bahwa Jatim sangatlah sulit bagi Anies nampaknya tidak selalu benar, karena fakta yang terjadi setiap kedatangan Anies di Jatim selalu dipenuhi dengan lautan manusia, padahal Anies tak pernah menjanjikan apa apa apalagi memberi sesuatu, Anies hanya menyampaikan pesan dan gagasan tentang pentingnya perubahan menuju Indonesia yang lebih baik lagi, Indonesia yang adil dan sejahtera.

Mitos itu dipatahkan dengan kedatangan Anies di Surabaya dan Sampang, Madura. Kedatangan Anies di dua tempat tersebut disambut oleh ribuan manusia, padahal sebelum kedatangan Anies, banyak diwarnai isu penolakan oleh kelompok kelompok penakut dan anti demokrasi. Nyatanya isu itu tak mempan, massa tak bisa dibendung untuk menyambut kedatangan Anies. 

Sukses pada kedatangan pertama di Surabaya dan Sampang, Madura dengan tema Anies berbagi kebaikan dan Anies pulang kampung, membuat suasana Jatim menjadi sangat familiar terhadap Anies, inilah yang membuat Anies selama bulan Ramdhan banyak menghabiskan waktunya di Jatim dan bahkan sesudahnya.

           ISA ANSORI

Anies menyebutnya sebagai proses tirakat, karena kedatangannya ke Jatim tidak mau diliput oleh media, Anies hanya ingin mendengar suara rakyat secara asli dan utuh. Kedatangan Anies diberbagai tempat tak banyak diketahui oleh masyarakat, sehingga Anies bisa mendengar secara orisinal dan langsung apa yang mereka rasakan. 

Melalui proses tirakat itu, Anies banyak mendapatkan masukan dan persoalan apa yang dirasakan, Anies tak banyak bicara, hanya mendengar mereka, sesekali Anies juga bertanya untuk mendapatkan lebih dalam proses tirakatan yang dia lakukan.

Anies menyebutnya sebagai proses tirakat, karena kedatangannya ke Jatim tidak mau diliput oleh media, Anies hanya ingin mendengar suara rakyat secara asli dan utuh. Kedatangan Anies diberbagai tempat tak banyak diketahui oleh masyarakat, sehingga Anies bisa mendengar secara orisinal dan langsung apa yang mereka rasakan. 

Selama proses tirakatan itu, Anies banyak melakukan kontemplasi dan permenungan bagaimana membantu mengatasi persoalan persoalan tersebut, seharusnya rakyat tak boleh merasakan masalahnya, negara harus hadir menjadi solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat, bukan sebaliknya, negara malah menjadi penyebab masalah.

Hasil tirakatan Anies adalah persoalan dan harapan masyarakat yang sesungguhnya, Anies lalu mencoba mengurai masalahnya, apa penyebabnya dan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sehingga apa yang disampaikan oleh Anies adalah data dan fakta yang sesungguhnya.

Hasil tirakatan itulah yang kemudian disampaikan oleh Anies ke publik. Karena apa yang disampaikan oleh Anies adalah ungkapan kegelisahan dan harapan mereka, maka disetiap pidato Anies rakyat menyambutnya dengan gegap gempita. 

Pidato Anies tentang kebangsaan telah menjadi magnet bagi siapapun yang berharap ada perubahan, sehingga tak heran kehadiran Anies adalah oase bagi kegelisahan dan harapan mereka.

Tak terkecuali masyarakat Jatim, begitu antusiasnya menunggu pidato Anies, apalagi Anies juga fasih berbahasa Jawa. Jawa Timur yang katanya menolak Anies adalah isapan jempol yang dihembuskan oleh mereka yang ketakutan akan kehilangan kesempatan menjarah kekuasaan.

Kedatangan Anies di Pasuruan, Ponorogo, Malang dan beberapa daerah lainnnya, tak ubahnya seperi kedatangan pertamanya di Surabaya dan Sampang, Madura. Lautan manusia berdesak desakan menyambut kedatangan Anies. Dan ini sekaligus sebagai pembuktian bahwa masayarakat Jatim sangat rindu dan senang dengan kedatangan Anies.

Fenomena lautan manusia menyambut Anies tanpa iming iming sembako dan uang, ini menunjukkan bahwa gelombang perubahan sudah tak bisa dibendung lagi. 

Jawa Timur yang dianggap sebagai medan peperangan yang sesungguhnya kini tak lagi seseram yang digambarkan oleh para pecundang antek oligarki. 

Kini Jawa Timur adalah rumah Anies dan masyarakatnya adalah keluarga besar Anies. Sehingga tak ada alasan lagi bagi masyarakat Jatim tidak menerima Anies. Karena menolak Anies sama saja dengan membiarkan oligarki menjarah dan membiarkan rakyat menderita. 

Dari Jatim untuk Indonesia bersama Anies Rasyid Baswedan. "Tali duk tali layangan, pilihane situk, yo Anies Baswedan"

Surabaya, 27 Mei 2023

Isa Ansori
Kolumnis dan Akademisi.
(CSan).
Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama