![]() |
Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir |
Jawapes Gresik - Bencana Banjir bandang dan longsor dampak dari luapan Sungai Gunung pada dua kecamatan Pulau Bawean, hingga saat ini masing menunggu hitungan pembiayaan rehabilitasi (perbaikan) sarana umum dan rumah warga. Di perkirakan anggaranya mencapai 3 miliar, aka segera di gelontorkan.
Menurut Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir mengatakan bahwa hingga saat ini masih menunggu hitungan. Dan Komisi III, pekan ini baru akan memanggil organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk dilakukan hering. Untuk mengetahui secara keseluruhan masyarakat yang akan di bantu, maupun perbaikan fasilitas yang rusak.
“Sarana umum yang rusak akibat bencana antara lain, jembatan, sekolah, dan jalan. Dan rumah warga yang akan dilakukan bedah rumah, biaya perbaikan diambilakan dari dana Bantuan Tak Terduga (BTT) APBD tahun 2023,” ujarnya.
Pada anggaran BTT Rp10 miliar, karena sesuatu hal akhirnya jadi Rp 7 miliar. Untuk anggaran Rp3 miliar paling besar diestimasikan digunakan untuk rehabilitasi jembatan yang amblas disapu banjir bandang. Yaitu jembatan penghubung di Desa Kelompang Gubuk, Kecamatan Tambak.
“Kebutuhan jembatan yang banyak pembiayaan, dan jembatan harus segera di bangun sebagai alat transportasi penghubung desa. Salah satunya, di Desa Kelompang Gubuk, Kecamatan Tambak,” kata Ketua DPC PKB Gresik.
Ditambahkan Much Abdul Qodir, bahwa dampak dari banjir dan longsong sekarang masih dala analisis dinas lingkungan hidup (LH). Dan perkiraan sementara, bahwa bencana di timbulkan karena curah hujan yang tinggi. Juga watuknya sampai tingga tiga jam lebih, selain itu. Penggikat tanah yang kurang, akibat pohon di tembang. (Redaksi)
Pembaca
Posting Komentar