Pedagang Bapao keliling saat mengais rizqii di rute Festival Kentongan Hari Jadi Banyumas.
Kentongan sebagian masyarakat Banyumas menyebut Tek-Tek yaitu alat musik terbuat dari potongan bambu yang diberi lubang memanjang disisinya dan dimainkan dengan cara dipukul dengan kayu pendek yang ujungnya dililit dengan karet.
Adapun untuk menjadikan irama musik, Kentongan dimainkan dengan cara berkelompok dan seringkali dikolaborasikan dengan alat angklung.
Festival Kentongan yang diselenggarakan Pemkab Banyumas ini menempuh jarak sekitar 2 Km dengan melewati sepanjang Jl. Jend. Soedirman Purwokerto. Antusias warga juga luar biasa hingga memedati sepanjang rute yang dilalui Peserta Kentongan, namun demikian selain sebagai hiburan rakyat, Festival ini juga memberikan rizqi atau pendapatan bagi warga masyarakat Banyumas yang berjualan.
"Saya bawa dagangan Bapao sejumlah 350 biji dan ini tinggal sekitar 40 biji mas, semoga bisa ludes terjual mas," katanya saat diwawancarai.
Sementara Sardi pedagang Es Teh Cup keliling yang mengaku warga Grendeng mengatakan, bahwa sekitar Pukul 20.00 Wib baru mulai berjualan. Alhamdulillah lumayan ini mas.
"Saya mulai jualan Es Teh keliling dari Jam 20.00 Wib sampai Jam 22.00 Wib dijalur Kentongan, Alhamdulillah kurang lebihnya sudah menjual sekitar 70 Cup dengan harga Rp.5000 per Cupnya," tuturnya kepada awak media sembari melayani pembeli.
Pada kegiatan Festival Kentongan ini terpantau banyak penjual dadakan berupa jualan makanan dan minuman serta mainan anak-anak yang mengais rizqii, baik secara keliling maupun berjajar di tempat yang strategis.(Cpt
Pembaca
Posting Komentar