![]() |
Warga Korban Sumur Diduga terkena Limbah Pabrik Mojokopek saat Orasi. |
Jawapes Pasuruan - Masyarakat Desa Mojoparon kembali lagi melakukan aksi demo di depan balai desa, yang hadir banyak dari ibu-ibu yang terbilang cukup untuk memadati jalan, pengamanan jalan yang di atur oleh petugas dari Muspika Rembang dan Polres Pasuruan sehingga jalan bisa dikendalikan dengan aman dan lancar. Kamis (23/02/2023).
Ungkapan aspirasi M. Rochim dari LMPI mengatakan, tidak adanya sosialisasi dan kordinasi kepada warga mojokopek barat dari pemasangan pipanisasi dan tiang listrik sampai pintu masuk ke pabrik,
"Pertanyaan warga kenapa dari pemasangan-pemasangan tersebut tidak ada sosialisasinya kepada warga, untuk itu dari warga mojokopek barat atau genengan, mbawe ingin sekali bertemu dengan bapak kepala desa, untuk membicarakan hal ini," sambung Rochim.
"Dulu sebelum ada Pabrik Mojokopek belum pernah kehabisan sumber mata air, tetapi sekarang masyarakat musim kemarau musim hujan saja sumber airnya mengering, tapi kepala desa tidak pernah merespon masyarakatnya." Pungkas Rochim.
Sapaan akrabnya Dol juga mengeluarkan aspirasinya dengan jelas, "kondisi atau daerah lingkungan mojoparon sebagai pintu masuk kecamatan rembang, sebagai potensi yang sangat besar, tidak bisa memanfaatkan untuk warganya, dimanfaatkan secara pribadi, semua itu ada ujung-ujungnya finansial,"
"Jangan sampai mengambil haknya warga, itu hak prioritas hak yang wajib diterima oleh warga, akan tetapi semua itu diterima oleh pelaksana dan kroni-kroninya, oleh karena itu ayo warga waktune bangun ojok turu walaupun mati suri waktunya bangun." Sambung Dol.
"Jangan di anggap warga ini sebagai anak yang melawan orang tua (anak durhaka) akan tetapi yang dilakukan oleh bapak kita melibihi dari bapak-bapak tiri." Pungkas Dol.
Dari aksi demo yang tidak ketemu dengan kades mojoparon, akhirnya melanjutkan aksinya ke depan pabrik sebagai keseriusan warga untuk mengeluarkan aspirasinya. Tutupnya. (Subakir)
Pembaca
Posting Komentar