![]() |
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Tulang Bawang saat dikonfirmasi awak media di ruang kerjanya |
Jawapes, TULANG BAWANG - Gema Indonesia semenjak di resmikan pada bulan Februari 2022 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), kini sebanyak 170 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Tulang Bawang telah menerapkan kurikulum merdeka belajar.
Peluncuran Kurikulum Merdeka di Tahun 2022 merupakan sebuah opsi tambahan dalam rangka memulihkan pembelajaran akibat pandemi Covid-19.
Selain di sebabkan karena pandemi Covid-19, alasan lain pemerintah meluncurkan Kurikulum Merdeka karena berbagai studi nasional dan internasional menyatakan bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran yang sudah berlangsung cukup lama.
Kepala Dinas Pendidikan Ristu Irham, S.Pd., MM yang di wakili Kepala Bidang SD Das'ad S.E.,M.H., menyampaikan bahwa, kurikulum merdeka belajar merupakan kurikulum yang dibuat untuk memudahkan peserta didik dalam memahami konsep dan penguatan kompetensi belajar. Kurikulum merdeka merupakan Kurikulum dengan pembelajaran yang beragam dan berfokus pada konten yang esensial agar peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Terdapat perbedaan mendasar antara kurikulum merdeka dengan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 di rancang berdasarkan tujuan sistem pendidikan nasional dan standar nasional pendidikan, sedangkan dalam kurikulum merdeka menambahkan pengembangan profil pelajar pancasila.
"Untuk memaksimalkan penerapan kurikulum merdeka belajar, kami akan segera menerapkan dari mulai tingkat sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) agar di tahun 2023 ini semua sekolah, khususnya yang ada di Kabupaten Tulang Bawang sudah mengunakan Kurikulum Merdeka belajar," ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan juga berharap, dengan diterapkannya kurikulum merdeka belajar ini, peserta didik bisa lebih memahami dan menjadi cerdas lagi dari sebelumnya agar nantinya bisa bersaing di kancah nasional. (Sandori)
Pembaca
Posting Komentar